Daftar Isi

Jumat, 25 November 2016

Hape Murmer Yang Bikin Emak Hepi

Hape rusak emang bikin keder bener deh. Apalagi bagi seorang blogger hape android bagaikan senjata untuk seorang prajurit.

Sebagai emak blogger, walaupun blogger pemula, punya hape android tuh sebuah kebutuhan, bukan untuk gagayaan tapi memang sudah jadi barang yang dibutuhkan untuk bisa tetap eksis ngeblog.

Sebelumnya saya biasa ngeblog pakai netbook tapi karena ribet dan berat akhirnya terpaksa beli hape android merek lain yang harganya lumayan bikin dompet jebol. Namun baru berapa bulan dipakai hape rusak gegara dibanting si kecil saat main games, emak pusing tujuh keliling, walau sudah di servis tetep aja tuh hape gak bisa kinclong lagi seperti sediakala. Yang awalnya touch screen alias layar sentuh berubah jadi getok screen alias layar getok. Hehehe...maklum ganti layarnya gak pake yang orisinil  sihh..habis harga layar yang orisinil hampir sama dengan harga hape baru yaaa...bikin dompet tambah jebol deh.

Bersabar dengan hape layar getok, tuh hape tetep setia menemani kemanapun saya pergi. Walaupun resikonya jari- jari terasa pegal karena harus ngagetok layarnya setiap nulis di blog atau sekedar chatting di sosmed.

Dasar memang sudah harus berpisah dengan si hape layar getok, suatu hari saya berenang dengan anak-anak di The Jhons, ehh...tuh hape lupa gak diamankan dulu...alhasil empat jam sudah si hape ikut berenang dan ya Allah...hikkk rasanya pengen jejeritan karena hape sudah almarhum.

Alhamdulillah...Allah maha adil dan penyayang. Saya minta dalam setiap doa saya sehabis sholat agar segera diberi hape baru lagi karena hape sudah jadi bagian hidup saya yang harus terus update and upgrade keilmuan untuk mendampingi dan membersamai lima putra saya yang sudah masuk sekolah semuanya.

Selain hape yang canggih sayapun butuh jaringan internet yang handal agar ketika browsing atau searching bisa lancar jaya. Agar gak ketinggalan informasi yang sangat saya butuhkan seperti ilmu parenting dan ilmu tulis menulis seperti blog dan sosial media lainnya.

Ketika mengunjungi sebuah toko hape terkenal di Cianjur, sayapun langsung jatuh cinta pada ANDROMAX A 4GLTE, wow...mata saya langsung berbinar karena selain harganya terjangkau pas dengan budget emak-emak hehehe...fiturnya pun banyak, ringan dibawa, tampilannyapun sederhana namun tetap elegan.

Berbekal kartu SMARTFREN sayapun tetap bisa eksis di sosmed, bisa selfie karena hasil jepretannya lumayan oke banget. Dan yang paling bikin saya hepi sayapun bisa update blog kapanpun, dimanapun, tanpa harus nunggu loading lama.

Terima Kasih ANDROMAX!!!
Terima Kasih SMARTFREN!!!

Tulisan ini dibuat untuk menyemarakkan Smartfren community Cianjur Gathering 26-27 Nopember 2016

Selasa, 01 November 2016

I Can not Forget You

Assalamualaikum,
Dear my loving husband.

Sayang, apa kabarmu hari ini? Apakah kau merasa kedinginan disana? Karena hanya selembar kain tipis yang membalut tubuhmu disana, sedangkan hujan turun begitu deras  tiap hari, sederas air mataku jika rindu ini menggelayut di relung hati. Jika bisa, akan aku kirimkan sebuah jaket tebal untukmu, namun ahh...tak mungkin karena jarak kita terlalu jauh, jauhhhh...sekali, hanya takdir Allah yang bisa mempertemukan kita kembali.

Sayang, masih ingatkah di tengah malam sebelum kau pergi, di tengah isakmu yang tersengal, di dalam pelukanku. Kau bertanya akankah aku sanggup mendidik lima buah hati kita sendirian. Aku tahu, kau begitu takut untuk pergi meninggalkan kami, begitu takutnya kau dengan masa depan kami, dengan rezeki kami? Aku tau perasaanmu, aku faham kekhawatiranmu, karena kau laki-laki yang penuh tanggung jawab, karena kau takut ditanya AlKhalik di hari penghisaban kelak.

Maka aku jawab saat itu, insya Allah aku bisa! Insya Allah aku sanggup karena ada Allah bersama kami, don't worry honey because I told You I can !!

Lihatlah! Lima pasang mata itu berbinar bahagia walau tanpa belaianmu, tanpa kehadiranmu di hari-hari indah yang mereka miliki. Walaupun sesekali lima pasang mata itu berkabut itu karena mereka merindukanmu dan melantunkan doa untukmu agar kau damai disisiNya.

Sayang, terima kasih!
'Gaya militermu' dalam mendidik kami ternyata membuat kami jadi manusia yang tangguh dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Walau kami tak bisa terus bersama, tapi kami terus saling merajut cinta dan silaturahim. Biarlah, buah cinta kita hidup mandiri karena mereka pun akan sendiri akhirnya.

Sayang, sungguh aku masih mencintaimu sepenuh hati. Seperti ketika awal kita hidup bersama. Surat cinta terakhirmu yang kau kirim sebelum kita menikah masih aku simpan sampai saat ini. Diary kita yang berisi curhatan hati dan mind mapping yang kita buat berdua masih aku baca jika rinduku padamu tak tertahankan.

Sayang, maafkan jika sesekali aku tergoda. Karena ruang kosong di hatiku yang dulu kau isi dengan cinta kasihmu terkadang ingin ada yang mengisi. Tapi, entahlah hati ini selalu menutup rapat-rapat pintunya. Walau ada diantara mereka yang mengetuknya dengan rayuan-rayuan seperti yang pernah kau lakukan dulu.

Tapi entahlah, hatiku tak bisa berpaling darimu, cinta ini begitu besar untukmu. Walau tak melebihi cinta pada Arrahman sang pemilik cinta sejati.

Sayang, are you loneliness there?
Aku tahu kau juga merindukan kami disini. Tapi aku sangat yakin kau tak sendiri disana. Ada cahaya yang menemanimu karena dulu cahaya-cahaya itu tak pernah lepas dari tanganmu, selalu kau lantunkan, sehingga Allah memanggilmu pulang, ayat-ayat suci itu masih saja kau lantunkan walau hanya lirih dalam desahan nafas terakhirmu.

Sayang, aku dan lima belahan jiwamu mencintaimu dan merindumu selalu. Dan doa-doa lirih ini semoga menyelimuti kesunyianmu, aamiin!

Sepenuh cinta untukmu,
Cianjur, 02 Nopember 2016

Ketika Abang Mogok Sekolah

Kemarin tanggal 01 Nopember 2016 untuk entah ke berapa kalinya putraku Abang yang baru berusia tujuh tahun mogok sekolah. Bener-bener bikin cenat cenut kepala emaknya.

Jagoanku yang keempat ini dalam seminggu bisa dua sampai tiga hari mogok sekolah, alasannya sih capek, males ngerjain peer, bosen nulis melulu, dsb.

Udah berjurus-jurus rayuan saya coba agar dia mau masuk sekolah. Engga ngena euy! Dikerasin malah kabur ke rumah uwaknya, atau nangis sambil teriak-teriak, aduh!

Akhirnya saya minta bantuan kakak saya buat ngerayu abang, ternyata jawabannya sama, bosen di sekolah nulis melulu katanya. Saya pun sering menghubungi ibu gurunya di sekolah, beliau menjelaskan kalau abang nulis nya ketinggalan terus jadi pulang nya terlambat terus, oke saya terima pendapat bu guru.

Saya juga sering nunggu abang di sekolah, saya perhatikan kegiatan di sekolah setiap hari kegiatan belajarnya seperti apa, dan ternyata menurut saya, hasil dari pemantauan saya proses KBM nya memang menjemukan, sedangkan rentang konsentrasi anak usia SD kelas 1 itu antara 6-8 menit karena mereka rata-rata usianya 6-8 tahun.

Seharusnya proses pembelajarannya yang lebih bervariasi, jangan hanya menulis, menbaca, menulis lagi, dan nampaknya semua mata pelajaran proses KBM nya seperti itu. Pelajaran Pramuka dan PJOK terutama, akan lebih baik jika dilakukan diluar kelas dengan teknik yang membuat anak sangat fun fitrah bermainnya akan terpenuhi disana.

Sebagai wali murid saya belum berani memberi masukan ke sekolah dengan alasan berbagai pertimbangan tentunya.

Akhirnya, saya ajak jalan-jalan mengunjungi kakaknya yang mondok di pesantren. Abang dan Ade terlihat sumringah apalagi sebelumnya diajak belanja keperluan kakak dulu, uhhh maunya!

Sepanjang perjalanan di dalam angkot terlontar pertanyaan- pertanyaan dari mulut mungil mereka
1. "Ma, kenapa ya udara panas sekali?"
2. "Ma, perjalanan dari rumah ke pesantren kakak berapa jam?"
3. "Ma, itu kan tulisannya dibaca kuman ya!?" lalu ajang mengeja kata itu K-U-M-A-N
Untungnya abang tidak melanjutkan bacaan dibawahnya,
Kamu Udah Membuat Aku Naksir
Wkwkwkwk....
Tulisan di angkutan umum memang terkadang membuat penumpang geli hehehe....

Pulang dari pesantren saya silaturahim dulu ke rumah uwaknya sambil nunggu hujan reda, mereka mengacak-acak mainan uwaknya kaleng-kaleng dan toples berisi manik-manik, ampunnn dweehh rumah uwaknya jadi berantakan. Uwaknya hanya tertawa aja, dan membiarkan abang bermain dengan magnet yang bentuknya seperti kelereng, lalu abangpun berexperimen dengan benda-benda yang bisa menempel pada magnet seraya terus menerus bertanya ini itu, saya dan uwaknya menjelaskan sebisanya, hahaha...

Abang juga protes lihat buku-buku uwaknya ditata tapi nomornya tidak berurutan, lalu dia bereskan buku-buku tebal itu tanpa minta bantuan siapapun, sampai akhirnya dia menghitung jumlah buku-buku tersebut.

Hujanpun reda, dan kami pulang ke rumah menjelang magrib, pertanyaan-pertanyaan kembali terlontar
"Ma, kenapa sekarang hujan terus tiap hari?"
"Ma, kenapa suara petir itu keras banget ya?"
"Ma kenapa orang-orang suka marah kalau lihat aku hujan-hujanan?"

Dan, sang emakpun menjawab sebisanya, hehehe...
*kudu banyak belajar lagi nihh..

Alhamdulillah abang ade tidur dengan lelap, seolah dunia ini begitu damai bagi mereka.

Sekian,
Cianjur, 02 Nopember 2016