Wilujeng Sumping di Cianjur
Welcome to Cianjur
Aheyyy! Ngomongin Cianjur lagi, kagak ada bosennya!
Ya iyalah orang Cianjur aslii maenya engga bangga dengan kotanya sendiri?
Yup! I am a
native of Cianjur, so I am proud to be bornt here!
Hey...
Welcome to my city!
Mau tahu ada apa sih di Cianjur tuh?! Yang belum
tahu Cianjur ngacung ya!
Dimana sih Cianjur itu?
Cianjur Kota, Jl HOS Cokroaminoto, fhoto diambil dari |
Yup, betul! Cianjur terletak di provinsi Jawa Barat
berbatasan dengan kota Bandung dan Garut di sebelah timur, Sukabumi di sebelah
barat dan Bogor di sebelah utara, dan selatan berbatasan dengan Samudera Hindia
serta di sebelah timur laut berbatasan dengan Purwakarta.
Kabupaten Cianjur didirikan oleh kangjeng
Dalem Aria wirata Nudatar, yang sampai
sekarang makamnya masih sering dikunjungi oleh para wisatawan baik dari daerah
Cianjur sendiri maupun dari daerah luar Cianjur.
Filosofi kota Cianjur adalah Ngaos, Mamaos, Dan
Maenpo.
Artinya Ngaos adalah mengaji
atau mempelajari ilmu, ilmu apapun baik ilmu untuk dunia maupun akhirat, dan sekitar tahun 1677 Cianjur
dibangun oleh ulama dan santri sehingga mendapat julukan KOTA SANTRI, dan
Kangjeng Dalem Aria Wirata Nudatar pun adalah seorang ulama yang menyebarkan
agama Islam di kota Cianjur.
Mamaos
adalah seni budaya yang menggambarkan kehalusan budi, adaah
kangjen Dalem Pancaniti yang bernama Raden Aria Adipati Kusumahningrat yang
memeprkenalkan seni Cianjuran ketika beliau menjabat menajdi Bupati di Cianjur,
seni Cianjuran juga memiliki fungsi untuk merekatkan kekeluargaan di masyarakat
Cianjur, seni Cianjuran ini diiringi alat musik Kecapi dan Suling, suaranya
indah dan merdu mendayu-dayu, matak tiis tingtrim kata orang sunda mah.
Serta Maenpo
adalah ilmu beladiri Pencak Silat, dan cianjur terkenal dengan ilmu silat dari
Cikalong atau Mande. Ilmu bela diri ini ditemukan dan disebarkan oleh Raden
Djadjaperbata atau R.H Ibrahim.
Motto ini tertulis di tugu yang berada di
persimpangan antara Cianjur dan Cipanas, yaitu antara jalan Ir Haji Djuanda, K.H
Moh Noh dan jalan Dr Muwardi (by pass), dan di bunderan tugu ini sering dijadikan tempat untuk demonstrasi hehehe, makanya ada yang menyebutnya bunderan ‘HI’ nya Cianjur.
Apa saja yang menarik dari kota Cianjur?
Banyak juga ternyata, mulai dari tepat pariwisata,
mall, dan tempat kuliner alias jajan khasnya, mulai dari manisan khas Cianjur,
Géco, sampai makanan luar negeri yang sudah banyak digemari di Cianjur seperti
Kebab Turki. Cianjur terkenal juga dengan beras Pandan Wangi yaitu beras yang
sangat enak (Pulen) juga dengan Tauco, yaitu bumbu masak yang dibuat dari
kedelai yang dipermentasi.
Tempat pariwisata Yang paling terkenal di Cianjur adalah
Taman Wisata gunung Gede Pangrango atau terkenal dengan Taman Cibodas, disini terdapat
curug atau air terjun Cibeureum, Taman Nasional Komodo, dan tempat kemping.
Selain Taman Nasional Gede Pangrango, ada juga Taman
Bunga Nusantra, di daerah Mariwati Cipanas, kemudian, curug Batlem (Batu
Lempar) yang berada di dekat perkebunan XII Gedeh, ada juga curug Maleber yang
masih di daerah Cipanas.
Selain curug ada jga tempat yang sedang menjadi
perbincangan dunia internasional yaitu Gunung Padang yang merupakan situs
megalitikum terbesar se-Asia, yag masih diteliti tentang sejarah dan fungsinya,
situs ini terdapat di Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur.
Curug Batu Lempar (Batlem) |
Kebun Teh Gedeh |
Di daerah Cianjur kota, banyak tempat belanja dan
juga tempat bermain yang tak kalah seru engan kota lain. Apalagi jika hari
minggu, ada acara Car Free Day yang
diselengarakan di sepanjang jalan K.H Moh Noh, selama 3 jam mulai pukul 6 pagi
sampai pukul 9 pagi, acara disini sangat seru, ada berbagai atraksi dari beberapa
komunitas muda-mudi ada juga acara senam bersama yang dilaksanakan dan dipandu
oleh instansi atau organisasi masyarakat. Dan yang pasti selalu ada adalah
pedagang kaki limanya, huiih banyak bro! Dari jualan makanan, ikat kepala khas
sunda sampai jualan panci ada disini.
Jika lelah dan ingin menginap disini banyak hotel
dan villa yang bisa disewa dengn harga bervariasi, namun jika hari libur
panjang atau hari besar agama, hotel dan villa harus dibooking sejak jauh hari, karena harganya bisa
melambung hingga empat kali harga biasa.
Jika lapar dan haus banyak restoran dan juga
penjaja makanan disepanjang jalan dikota Cianjur, mulai dari makanan khas
Cianjur yaitu Géco, makan tradisional lainnya seperti Seblak Sayur, Ketupat Sayur,
Soto Mie, Bubur Ayam, Mie Bakso, Lotek dan lainnya.
Ada juga makan khas Turki yaitu Kebab, bagi penyuka Kebab bisa menemukan makanan ini di jalan Siti Jenab sebrang kantor PLN yang
lama, atau disamping Bank Mandiri dekat alun alun Cianjur, rasa kebabnya maknyoss... bikin ketagihan dengan harga
terjangkau, engga perlu jauh-jauh ke Turki dehh!
Jika dahulu Cianjur terkenal dengan udaranya yang
sejuk, sekarang justru Cianjur terasa panas seperti daerah pantai, hal ini
terjadi setelah ada waduk Cirata yang berbatasan dengan Purwakarta dan Cikalong Wetan Kabupaten
Bandung Barat. Banyak orang yang memancing di waduk ini , kawasan ini terkenal dengan jaring terapung untuk budidaya
ikannya.
Di sepanjang jalan kota Cianjur pun kini muai padat
dengan pedagang kaki lima yang menjajakan banyak barang sehingga menimbulkan
kemacetan, pertumbuhan penduduk juga mengalami kenaikan yang sangat tinggi ini disebabkan
oleh banyaknya warga pendatang
yang mengadu nasib di kota Cianjur.
Taman Bacaan Mesjid Agung |
Secara ekonomi Cianjur mengalami kemajuan yang
lumayan pesat dengan berdirinya banyak ladang usaha atau perusahaan yang membuka
lowongan kerja sehingga taraf hidup masyarakat juga mulai terdongkrak, seperti banyaknya penduduk
yang membuka usaha jasa sewa rumah atau kontrakan dan usaha kuliner atau warung
makan serta yang lainnya.
Di Cianjur juga ada Taman Bacaan selain
perpustakaan milik pemerintah yaitu terletak di Taman Alun-Alun Cianjur bersebrangan
dengan Kantor Bupati dan Mesjid Agung Cianjur, tempatnya sejuk dan tenang cocok
untuk baca buku tentunya, koleksi bukunyapun banyak dan bervariasi, pengunjung
Taman Bacaan yang dikelola oleh DKM Mesjid Agung ini sejak dibuka sampai hari
ini terus berdatangan mulai dari anak balita sampai kakek nenek, koleksi bukunya
berjumlah kurang lebih dua ribu buah dan akan terus bertambah serta masih baru-baru
semua lho, jadi sangat menarik untuk dikunjungi.
Di Cianjur juga ada kolam renang yang asyik, yang
paling kusuka adalah kolam renang ynag berada di puncak bukit yang benama “The Jhon” area untuk renangnya luas
dan menyediakan tempat untuk makan serta permainan yang lainnya.
Kalau dulu ketika aku masih kecil, wisatawan
mancanegara yang datang ke Cianjur didominasi oleh wisatawan berwajah ‘Bule’ dan
‘Asia Timur’ tapi sekarang didominsasi oleh warga yang berwajah ‘Arab’ merekapun
bisa dikenali dari cara berpakaiannya terutama yang wanita, karena mereka selalu
mengenakan jubah dan purdah berwarna hitam.
Ayo main ke Cianjur!
Wilujeng Sumping di kota Cianjur
Selamat Datang di kota Cianjur
Welcome to Cianjur City
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog dalam rangka Ultah Warung Blogger yang Ke 3
penasaran pengen makan geco, kayanya enak
BalasHapusGeco tuh rasanya manis, pedas, asam gitu segerr de.. coba ya! trims mba zefy
HapusCianjur oh cianjur.. dekat sebenarnya, tapi jarang banget aku kesana. Harus diagendakan nih, banyak kuliner enaaak..
BalasHapusiya mba Arin, kita tetanggaan ya, ayo main! trims ya dah mampir ke gubukku!
Hapuswah sy paling suka kupat tahu deket statsiun Cianjur, tapi berhubung ke Cianjur hanay lewat saja krn mertua rumahnya di Cipanas puncak, jadi belum pernah melihat situs, curug dan lain-lainnya.
BalasHapusWahh kalau gitu nanti ajak mertua keliling cianjur ya mba Tira! trims ya dan jenguk saya hehehe
Hapuslumayan familiar ama cianjur, soalnya dulu sempet tinggal di daerahbadung barat, jadi kebagian juga waduk ciratanya :)
BalasHapusHayu atuh main ke Cianjur! cirata panas ya?!
HapusSetiap daerah selayaknya terus menggali potensi daerah untuk sebesar-besar kemakmuran rakyatnya Jeng
BalasHapusSalam sayang selalu
Setuju banget pak Dhe! semoga Cianjur nanti lebih maju seperti Surabaya dan punya Bupati atau walikota seperti ibu Rima,aammiin, salam sayang kembali pak dhe!
HapusGeco itu kayak tahu guling kalau di daerah madiun mbak. Mirip ;)
BalasHapusOh ya? saya belum tahu tuh rasanya Tahu Guling semoga bisa berkunjung ke Madiun suatu hari nanti, aammiin! Trims ya mba Indah!
HapusAiih pingin ke Cianjuuuur :)
BalasHapusAiihh saya juga pingin ke Makasar, kapan ya? hmmm mimpiin dulu deh! trims mba Mugniar!
Hapuswiiih banyak banget ya mak ternyata tempat-tempat wisata yang perlu di eksplore......seneng banget melihat pemandangannya, sejuk pisan euih.....
BalasHapusAyo mba Yuni main kesini ya, saya juga pengen main ke kota lain tapi kapannn gitu?? hehehe trims ya mba!
HapusDuh, Cianjur...jarang mampir di kota ini, paling hanya dilewat saja kalau saya kebetulan menuju Bandung dari Sukabumi.
BalasHapusTeh, upami Jangari palih mana nya? Saurna raoseun pisan kanggo wisata. Aya semacam waduk sareng tiasa paparahuan. Hoyong amengan kadinya. Janten bingung sareng waduk Cirata. Sami atanapi benten tempat nya?
Salam,
Ayo atuh main kang!
HapusJangari lebih dekat daripada Cirata, masih salokasi pami teu lepat mah kang!
muhun raoseun kangge mancing sareng papaarahuan mah, cobi engke amengan atuh nya!
Sekarang Cianjur udah makin maju ya mak ;) Saya belum pernah main kesana, paling hanya lewat aja kalau dulu mau ke puncak :)
BalasHapusya mak, ayoatuh main kesini! trims ya dah mampir ke blog saya :)
HapusBagi geco mbak, penasaran sama rasanya...
BalasHapusHayu atuh main ke Cianjur!
Hapussetiap mendengar Cianjur, yg terngiang pertama kali adalah berasnya
BalasHapusTerima Kash kang, tapi beras sekarang sudah tidak murni banyak yang dicampur hehehe
Hapus