Awalnya,
ketika suami meninggal dunia pada tanggal 01 Maret 2012 lalu, saya begitu
tertekan dan sedih, dan pasti semua ibunda para yatim juga mengalami hal yang
saya rasakan. Waktu itu seolah langit runtuh, saya tidak tahu apa yang harus
saya perbuat untuk lima yatim saya, saya hanya bisa pasrah dan menangis.
Seiring
berjalannya waktu, banyak teman dan saudara yang terus-menerus memotifasi saya untuk tetap tegar dan bangkit kembali
meniti hari, menatap esok, mengukir masa depan bersama lima anak saya. Saya
tidak boleh terpuruk dan berlarut dalam kesedihan, jika saya tidak bangkit
anak-anak nanti bagaimana? Sedangkan usia mereka masihlah sangat muda, si
sulung waktu itu baru berusia 13 tahun dan si kecil baru berusia dua bulan, dan
yang harus saya tanam dalam hati dan pikiran saya, anak-anak seusia itu adalah
peniru ulung, mereka meniru sikap dan perilaku orang dewasa di sekitarnya, maka
jika saya terus-terusan bersedih apalagi sampai merutuki nasib, maka merekapun
akan demikian, menatap pesimis masa depan mereka. Naudzubillah!
Akhirnya
setelah melewati masa paling kritis dalam hidup saya, beberapa bulan setelah
suami meninggal, saya bangkit, saya harus menghidupi lima yatim saya, tidak mungkin
hidup tergantung pada orang lain terus menerus, saya berdo’a dan berusaha
kemudian tawakal. Hasilnya terserah Allah saja. Saya memulai bisnis di rumah,
dari jualan beras, jualan pakaian sampai akhirnya sekarang saya fokus jualan
sembako dan sayuran di rumah. Perjuangan yang tak mudah memang, apalagi
anak-anak semakin bertambah usia dan memasuki
jenjang sekolah yang lebih tinggi, si sulung sekarang sudah duduk di kelas X
sebuah SMK Negeri di Pacet Cipanas Cianjur, yang kedua masuk Islamic
Boarding School sekarang kelas VIII, yang ketiga kelas VI di SDIT dan
keempat masuk Taman Kanak-kanak, sedangkan si kecil masuk usia tiga tahun.
Masa-masa yang sulit, secara ekonomi dan pendidikan anak, tapi harus saya
lewati dengan sabar dan tidak boleh terlewatkan begitu saja. Karena bagi saya anak
adalah ‘investasi’ dunia akhirat, apalagi statusnya sudah yatim, dan jika
ikhlas mendidik dan mengasuh mereka balasanya syurga inshaa Allah.
Namun
ujian selalu datang silih berganti, terkadang anak sakit bergantian, kebutuhan
sandang dan pangan juga harus dibagi secara cermat sesuai kebutuhan dan harus
adil, yang artinya bukan dibagi secara sama rata namun disesuaikan dengan
kebutuhan setiap anak (proforsional), begitu juga dengan biaya pendidikan anak,
walaupun ada yang mendapatkan keringanan biaya dari sekolah, namun tetap saja
belum mencukupi.
Kemudian
saya mencoba mencari jalan keluar, dan kemudian Yayasan Yatim Mandiri yang
diperkenalkan oleh seorang teman, sayapun mengunjungi perwakilan Yatim mandiri
di kota Bogor karena di Cianjur belum ada kantor perwakilannya, saya mengajukan
bantuan beasiswa untuk lima anak saya terutama yang sudah masuk sekolah, Alhamdulillah
respon mereka sangat baik, persyaratannyapun sangat mudah.
Yayasan
Yatim Mandiri adalah yayasan non profit yang konsen menyantuni anak yatim saja,
karena menyantuni yatim mempunyai kedudukan yang sangat istimewa seperti yang
disabdakan Rasulullah, beliau berkata orang yang menyantuni anak yatim bersama
Rasulullah bagaikan dua jari yang bersebelahan di syurga kelak. Mengemban
amanah inilah yang membuat Yayasan Yatim Mandiri berkembang begitu pesat,
berdiri sejak tahun 2008 yang dulunya bernama YP3IS sampai sekarang. Donasi
yang disalurkan melalui Yayasan Yatim Mandiri disalurkan tepat ke sasaran yaitu
para yatim dan ibunya supaya mereka bisa mandiri, dengan syarat setiap mustahik
harus mencantumkan surat kematian sang ayah dalam formulir pengajuannya.
Mengapa hanya khusus untuk anak yatim? Kenapa tidak dengan piatu? Karena
anak piatu masih mempunyai bapak yang bertanggung jawab untuk menafkahi dan
membiayai anak tersebut dan mengapa tidak untuk dhuafa? Karena tidak
bisa mengontrol dana yang disalurkan sebab
istilah dhuafa tidak mempunyai batasan yang jelas antara yang mampu
dan tidak mampu.
Program
yang digulirkanpun tidak hanya berhenti sampai pemberian beasiswa untuk para
yatim saja namun ada juga program lainnya seperti: layanan kesehatan gratis,
membangun rumah kemandirian untuk yatim dan dhuafa, bantuan usaha untuk bunda
yatim, serta mendirikan kampus MEC (Mandiri Entrepreneur center), menyalurkan
hewan kurban yang sudah diolah dalam bentuk
sosis siap makan yang bisa dinikmati kapan saja, serta membuat majalah untuk
donatur dan sebagainya.
Yayasan
yatim mandiri sudah mengantongi seritifikat No: 10071 dan penghargaan ISO 9001:2008
serta memperoleh penghargaan dari MURI sebagai pemberi beasiswa terbanyak tahun
2011 dengan total yatim penerima beasiswa sejumlah 17.531 orang, serta jumlah
donator 352.863 orang.
Saya
sebagai ibunda lima yatim sangat terbantu dengan program beasiswa dan
mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Yayasan Yatim Mandiri semoga semua
donatur, serta pengurus dari pusat sampai daerah mendapatkan rahmat dan ridha
Allah SWT sehingga kelak bersama Rasulullah di syurgaNYA aamiin.
Subhanallah.. Semoga selalu diberi kekuatan ya, Bu.. Do'a kami dari sini, semoga anak-anak menjadi anak yang sholih/sholihah, sukses dunia akhirat, aamiin... :)
BalasHapusAammiinn terima kasih do'anya mba Arinta!
HapusMudah-mudahan bunda para yatim ini selalu diberikan kesabaran dan kemurahan rezeki....aaamiin
BalasHapusAaamiinn Om Edi, untuk semua bunda yatim juga!
HapusSemangat y Mbak..Subhanalloh anak2 masih kecil2 ya..yakinlah Alloh Swt tak pernah tidur dan senantiasa bersama hambaNya ..salam kenal dan peluk dari saya :)
BalasHapusAmmiinn terima kasih Ummi, peluk balik!
HapusSubhanallah, jadi teringat ibu saya yang ditinggalkan almarhum bapak di usia 35 tahun. alhamdulillah Allah memang telah mengatur rencana yang saat indah untuk kita. mudah2an Allah melindungi anak-anak mbak Aisha ya...
BalasHapusYa mba Suci, saya sudah baca kisah ibu mba Suci, maaf belum bisa dipublikasikan ya! aamminn untuk do'anya ya!
Hapusalhamdulillah bisa mendapat beasiswa ya, mudah2an bunda dan anak-anak selalu dalam lindungan Allah.
BalasHapusAaamiinn ya Rabb! trims mba Dina!
Hapusterkadang kebahagiaan bukan didapat dari uang :)
BalasHapusmelainkan dari perbuatan baik :)
Ya betul sekali mas! terima kasih sudah berkkunjung!
HapusSalut banget dengan semangat Ibunda yang satu ini. :)
BalasHapusTuhan Maha Pemberi. Murah rezeki ya, Bu. Salam saya buat anak2 Ibu, dan adik2 pantai juga.
aamiinn untuk do'anya mba Idah! terima kasih banyak atas kunjungannya, salam juga buat semuanya!
HapusAda hikmah di setiap peristiwa. Setiap nikmat adalah rezeki. Meskipun nikmat itu berupa kesedihan. Buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah Ta'ala. Demikian juga sebaliknya.
BalasHapusMembaca posting ini perasaan saya campur aduk antara rasa haru dan salut yang luar biasa melihat Teteh keluar dari permasalah pribadi yang sungguh berat ini dengan baik.
BalasHapusSemoga selalu diberi kekuatan olehNya dan semoga rezeki dilimpahkan oleh Allah SWT.
Salam dari saya di Sukabumi.
Sangat menyentuh sekaligus salut pada mbak. Semoga Allah memberi kemudahan pada mbak dan anak-anak. Aamiin...
BalasHapusAnda Bosan Menjadi Pemain Dan Ingin Menjadi Bandar??? Temukan Solusinya Hanya Di PesonaQQ.com
BalasHapusPenawaran Special Dari PesonaQQ Untuk Anda Yang Bergabung Hari Ini Juga :
=>> Bonus Turnover 0.3% - 0.5% (Perhari)
=>> Bonus Referensi 20% (Seumur Hidup)
Keuntungan Anda Yang Bergabung Bersama Kami Di PesonaQQ :
*Data Anda Aman Bersama Kami
*Pelayanan Customer Service Yang Ramah 24/7
*Tersedia 8 Permainan Dalam 1 Web Yang Sesuai Dengan Skill Anda (Poker, Domino QQ, Capsa Susun, Adu Q, Bandar Q & Bandar Poker)
*Bonus TURNOVER Yang Melimpah & Bonus REFERENSI Yang Berlaku Seumur Hidup
*Hanya Dengan 1 Akun Anda Sudah Bisa Bermain Semua Game Di PesonaQQ.com
Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi???
Ayok Tunjukkan Skill Anda Sekarang Juga, Hanya Di PesonaQQ.