Daftar Isi

Sabtu, 04 Maret 2017

#hari ke9

#hari ke 9

#melatih kemandirian

#kulwapbunsayiip

Bismillah,

Hari pertama melatih Abang mengambil dan merapikan baju serta sepatu sendiri. Abang sudah saya ajak bicara baik-baik. Namun hasilnya masih belum sesuai harapan.

Ketika sehabis mandi Abang minta diantar mengambil baju di lemarinya saya menolaknya dengan halus. Kebetulan saya sedang cuci piring. Abang nampak kecewa Karena biasanya saya menuruti untuk mengantarnya mengambil baju bahkan menyiapkannya.

“Diatas ada siapa, Ma?”

“Ada Teteh”

“Ayo, Ma anter!” Abang jadi penakut sejak keluar dari pesantren. Kadang saya juga bingung kenapa Abang jadi takut naik keatas sendiri.

“Ade mana?”

“Ade, anter yuk, ambil baju!” teriaknya

Adepun mengikuti Abangnya.

Saya biarkan mereka berdua. Terdengar ribut-ribut diatas. Rupanya Teteh memarahi Abang yang mengacak-acak pakaian yang belum disetrika. Terpaksa saya harus melerai karena Abang menangis.

“Abang mau pakai baju yang mana?”

“Yang dari uwa”

“Ada di lemari gak?”

“Gak ada!”

“Ayo kita cari!”

Kamipun mencarinya berdua. Setelah ketemu Abang minta tolong setrikain bajunya.

“Abang kita belajar setrika baju, yuk!” ajak saya.

“Gak mau, takut!”

“Sini sama Ade aja!” Ade merebut baju dari tangan saya. Alhamdulillah Ade bisa menyetrika baju Abang sampai rapih dengan pengawasan saya.

“Ayo, kita rapihkan bajunya!”

“Gak mau! Abang mau main!”

“Jangan dulu main sebelum beresin baju!” saya sedikit emosi. Komprod mulai gagal nih!

Abang merapihkan baju di lemarinya asal-asalan. Baju yg belum disetrika dimasukin keranjang dibantu Ade. Abang merasa terpaksa melakukannya. Kemudian pergi bermain.

Hari ini Ade masih belum mau merapihkan alat tulis dan sepatunya. Emaknya mesti lebih sabar melatihnya.

Sabar….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar