Daftar Isi

Selasa, 01 November 2016

Ketika Abang Mogok Sekolah

Kemarin tanggal 01 Nopember 2016 untuk entah ke berapa kalinya putraku Abang yang baru berusia tujuh tahun mogok sekolah. Bener-bener bikin cenat cenut kepala emaknya.

Jagoanku yang keempat ini dalam seminggu bisa dua sampai tiga hari mogok sekolah, alasannya sih capek, males ngerjain peer, bosen nulis melulu, dsb.

Udah berjurus-jurus rayuan saya coba agar dia mau masuk sekolah. Engga ngena euy! Dikerasin malah kabur ke rumah uwaknya, atau nangis sambil teriak-teriak, aduh!

Akhirnya saya minta bantuan kakak saya buat ngerayu abang, ternyata jawabannya sama, bosen di sekolah nulis melulu katanya. Saya pun sering menghubungi ibu gurunya di sekolah, beliau menjelaskan kalau abang nulis nya ketinggalan terus jadi pulang nya terlambat terus, oke saya terima pendapat bu guru.

Saya juga sering nunggu abang di sekolah, saya perhatikan kegiatan di sekolah setiap hari kegiatan belajarnya seperti apa, dan ternyata menurut saya, hasil dari pemantauan saya proses KBM nya memang menjemukan, sedangkan rentang konsentrasi anak usia SD kelas 1 itu antara 6-8 menit karena mereka rata-rata usianya 6-8 tahun.

Seharusnya proses pembelajarannya yang lebih bervariasi, jangan hanya menulis, menbaca, menulis lagi, dan nampaknya semua mata pelajaran proses KBM nya seperti itu. Pelajaran Pramuka dan PJOK terutama, akan lebih baik jika dilakukan diluar kelas dengan teknik yang membuat anak sangat fun fitrah bermainnya akan terpenuhi disana.

Sebagai wali murid saya belum berani memberi masukan ke sekolah dengan alasan berbagai pertimbangan tentunya.

Akhirnya, saya ajak jalan-jalan mengunjungi kakaknya yang mondok di pesantren. Abang dan Ade terlihat sumringah apalagi sebelumnya diajak belanja keperluan kakak dulu, uhhh maunya!

Sepanjang perjalanan di dalam angkot terlontar pertanyaan- pertanyaan dari mulut mungil mereka
1. "Ma, kenapa ya udara panas sekali?"
2. "Ma, perjalanan dari rumah ke pesantren kakak berapa jam?"
3. "Ma, itu kan tulisannya dibaca kuman ya!?" lalu ajang mengeja kata itu K-U-M-A-N
Untungnya abang tidak melanjutkan bacaan dibawahnya,
Kamu Udah Membuat Aku Naksir
Wkwkwkwk....
Tulisan di angkutan umum memang terkadang membuat penumpang geli hehehe....

Pulang dari pesantren saya silaturahim dulu ke rumah uwaknya sambil nunggu hujan reda, mereka mengacak-acak mainan uwaknya kaleng-kaleng dan toples berisi manik-manik, ampunnn dweehh rumah uwaknya jadi berantakan. Uwaknya hanya tertawa aja, dan membiarkan abang bermain dengan magnet yang bentuknya seperti kelereng, lalu abangpun berexperimen dengan benda-benda yang bisa menempel pada magnet seraya terus menerus bertanya ini itu, saya dan uwaknya menjelaskan sebisanya, hahaha...

Abang juga protes lihat buku-buku uwaknya ditata tapi nomornya tidak berurutan, lalu dia bereskan buku-buku tebal itu tanpa minta bantuan siapapun, sampai akhirnya dia menghitung jumlah buku-buku tersebut.

Hujanpun reda, dan kami pulang ke rumah menjelang magrib, pertanyaan-pertanyaan kembali terlontar
"Ma, kenapa sekarang hujan terus tiap hari?"
"Ma, kenapa suara petir itu keras banget ya?"
"Ma kenapa orang-orang suka marah kalau lihat aku hujan-hujanan?"

Dan, sang emakpun menjawab sebisanya, hehehe...
*kudu banyak belajar lagi nihh..

Alhamdulillah abang ade tidur dengan lelap, seolah dunia ini begitu damai bagi mereka.

Sekian,
Cianjur, 02 Nopember 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar