Anggur,
obat kanker yang paling enak.
Hallo adik-adik!, siapa yang suka
buah anggur? Wuihh semua pasti suka!, karena buah anggur rasanya yang manis dan
sedikit asam, juga bertekstur renyah.
Anggur temasuk tanaman perdu yang
tumbuh merambat dari keluarga vitaceae, dan sudah dibudidayakan
sejak sekitar 4000 Sebelum Masehi di daerah Timur Tengah.
Di
seluruh dunia ada lebih dari enam puluh spesies
dan delapan ribu varietas anggur yang
di tanam di sekitar dua puluh lima juta hektar kebun anggur yang bisa memproduksi
lebih dari tujuh puluh dua ton anggur.
Untuk
menghasilkan buah anggur yang berkualitas bagus, harus diperhatikan beberapa
faktor berikut, yakni tanah, suhu, kelembaban, angin dan cahaya. Tanaman anggur
tidak memerlukan banyak air, karena kalau terlalu banyak air akan mengganggu
proses pembuahan anggur, maka dari itu tumbuhan anggur memerlukan musim kemarau
yang panjang.
Secara
kasat mata, anggur bisa dibedakan dari warnanya, ada yang berwarna biru, hitam,
hijau, merah, putih, ungu, campuran biru dan hitam serta anggur berwarna
keemasan. Namun yang paling dikenal adalah varietas
anggur tanpa biji yang berasal dari daratan Eropa dan Amerika.
Selain
rasanya yang enak, buah anggur juga banyak sekali manfaatnya, yaitu sebagai
obat penawar kanker, karena buah anggur memiliki senyawa polifenol yang mampu
mencegah terbentuknya sel kanker dan juga penyakit lainnya.
Buah
anggur selain dimakan langsung juga bisa dibuat selai, minuman sari buah, atau
dikeringkan menjadi kismis.
Di
Indonesia harga buah anggur tergolong masih mahal, makanya adik-adik jangan
terlalu sering makan buah anggur ya!, soalnya nanti Mama kamu yang kena
penyakit ‘kanker’ alias kantong
kering, hehehe!
Catatan: artikel ini sudah dimuat di PERCIL/Koran PR Minggu tanggal 06 Oktober 2013
Saya jadi ingat anak saya minta anggur padahal tanggal tua. Untung dia mau dialihkan ke makan pepaya.
BalasHapusTerima kasih artikelnya yang bermanfaat
Salam hangat dari Surabaya
terima Kasih pak dhe!
HapusDulu di rumah ortu ada pohon anggur, tapi buahnya aseem, keren mak tulisannya
BalasHapuswaah asyikk donk kalo ngidam tinggal metik heheh, trims dah mampir!
HapusTulisan dimuat di PERCIL... Selamat ya mak Siti. Bahasanya memang sederhana tapi jelas untuk bisa dipahami oleh anak-anak.
BalasHapustrims mak Niken!
Hapus