My Lonely
Journey
Jogja I am
coming!!
Itu status
yang ku update di facebook ketika aku duduk di kursi bis jurusan Cianjur
Jogjakarta, hmmm rasanya gimana gitu, soalnya ini perjalanan pertamaku tanpa
suami tercinta.
Dulu kami
pernah berencana pergi ke Jogjakarta berdua, ya hanya berdua, namun takdir
Allah menginginkan lain, akhirnya aku hanya bisa sendiri karena si Yayank sudah
pergi untuk selamanya.
Sepanjang
perjalanan yang aku lewati di malam hari, suasana sangat hening, semua
penumpang bis terlelap, udara dingin menyergap, kakak perempuanku yang
menyertaiku ke Jogja, juga sedang dibuai mimpi, aku hanya melotot sendiri,
berdua dengan pak sopir, yaa kalau pak sopir ikutan mimpi bis siapa yang
nyetir???
Dua belas
jam perjalanan ini harus dilewati, aku asyik menikmati malam ini, indahnya
langit yang tak berbintang, temaramnya lampu-lampu yang menghiasi rumah-rumah
sepanjang perjalanan, berkeloknya jalan, gelapnya hutan belantara, dan
dinginnya malam, hanya sekejap mataku bisa terpejam, setelah itu selalu terbangun.
Suara adzan
subuh berkumandang, dan saat inilah kami harus turun di terminal Jombor, mana
terminalnya? Halaaaaahhh padahal semalam saya dah chit chat sama panitia lewat
sms, kenapa pak sopir menurunkan kami di depan sebuah restoran fast food
ya?? Nyasar engga sih?? Kucoba menenangkan diri, bersikap setenang mungkin, kalau
aku panik nanti ketahuan kalau aku bukan orang Jogja.
Untungnya
restoran cepat saji itu buka 24 jam, dengan kondisi badan yang masih jetlag karena
kurang tidur, saya memesan dua porsi nasi plus ayam goreng dan minumannya, lumayan
buat sarapan karena semalam hanya makan satu mangkuk bakso di sebuah restoran rest
area. Kebetulan di situ ada kamar mandi dan mushola, akupun bisa ikutan ganti baju dan
sholat subuh, sekaligus dandan biar engga kelihatan kalau aku engga mandi,
xixixi!
Setelah
nanya sana sini letak terminal jombor, aku dan kakakku menyusuri jalan sambil
menggendong ransel dan mendorong koper, seorang
pegawai restotan memberitahu kami jalan ke terminal, namun masih belum pede,
kemudian nanya lagi sama seorang laki-laki tua yang sedang menambal ban,
“Assalamu’alaikum, pak punten bade tumaros,
dupi terminal jombor dimana nya?” dengan pedenya saya nanya bapak itu pake
basa sunda,
“opo tho mba?” bapak itu mengernyitkan alis
tanda engga ngerti
Walaahhh, sorry sir! Kirain di Bandung, aku lali kalo iki Jogja tho!! Maluuu
“Maaf pak, terminal
jombor mana ya?” kuulang lagi pertanyaan itu
“ohh itu
sedikit lagi!” jawabnya ramah
“Matur nuwun pak!” dengan wajah sumringah bercampur
malu aku pamit segera menuju terminal. Dan kakak yang sedari tadi diam
berteriak,
“Woiii, ini
Jogja, Ceu!”
Masih juga
bingung, kelihatan kalau bukan orang Jogjanya teh, udah logatku sunda banget, wajah juga celingak ceinguk,
orang-orang pada lihatin terus dari tadi, wadeuhh serasa jadi celebritis
dadakan.! J
Suerr, this is my first journey to Jogjakarta!!
Keciannn deh si emak!
Walhasil
sampailah saya di Edu Hostel, dijemput sama mas ganteng panitia Kopdar. Kulihat
sudah banyak yang ngumpul, eennn engga ada satu pun yang kukenal, panitia
sekalipun, yaa... lonelyness deh, apalagi
kakaku sudah pasti dia sibuk sendiri nyari hotel buat nginap.
Wehh itu
siapa ya kayaknya kenal??
Banyak
wajah-wajah yang sering kulihat di grup WB, KE dan BC, pada nongol satu-satu!
Nahh palagi
yang berbatik dan tinggi besar ini, engga salah pasti pak dhe Cholik, soalnya
banyak fans yang ngerubutin, itu juga Om NHier, idiihh kok aku malu ya mau
nyapa beliau berdua, aku cuma bisa senyam senyum lihat mereka dari jauh, ada
juga anggota KEB yang nyapa, rasa kesepianku mulai meleleh!
Sudah
kebayang deh bagaimana asyiknya kopdar bersama seribu blogger di keraton, ehh
ternyata dipindah ke Joglo Abang, gepepe dehh, tetep asyikk kok, apalagi
acaranya oke banget, diselingi hiburan, namun nih dua mata engga bisa diajak
kompromi! Sebab semalam engga tidur, jadilah sepasang penglihatanku ini ngambek
minta jatah istirahat, akhinya?? Zzzzzzzzzzzzz, selama acara dimulai! Dan
bablas ilmu ngeblog engga aku dapat, plus kamera yang kupinjam dari ponakanku
yang baik hati ternyata error engga
bisa dipake, padahal dah rencana mau fhoto-fhoto n narsis abis selama di Jogja,
hanya kamera hape yang bisa nemenin buat narsis, itupun harus numpang ngecas
dulu di dekat panggung, wadeuhh!! Rempong Maaaak!
Cewek cantik
penulis novel ‘Anak Kos Dodol Begins’ menertawaknku yang asyik mimpi indah,
yang lain hanya mesem mesem, duhh gimana caranya ya? Kubuka novel yang kupesan
langsung dari penulisnya, dan mulai haha hihi sendiri asyik dengan bacaan,
membaca buku keren sebelahan sama yang
nulisnya asyik juga ya, bisa sekaligus nanya-nanya sama sang penulis, trims ya mba
Dewi Rieke!
Akhirnya,
walaupun engga jadi jalan-jalan ke Malioboro bareng bloggers, aku bisa segera
rebahan diatas tikar di rumah penduduk yang super ramah di kamung Tembi, waktu
sudah menunjukkan pukul dua belas malam, sekaligus balas dendam karena kemarin
engga tidur!
Pagi hari
yang cerah, sapincuk (sebungkus) nasi pecel tandas diperutku yang
kelaparan, plus kukus pisang, dan beberapa gelas teh manis hangat dari pemilik
rumah, hmm berasa di syurga karena semua didapat dengan gratis!
Semoga Allah
memberi balasan yang lebih baik dan berkah bagi panitia dan warga Tembi,
aamiin!
*bersambung
Kopdar BN 2013 sangat mengesankan
BalasHapusKok nggak ketemu lagi ya di Joglo Abang
ketemu kok pak dhe,saya pulang malam jam 9 ke Tembi
Hapusdupi terminal jombor dimana nya?
BalasHapusHahaha ... ini roaming ya Bu ...
pantes nggak pada ngerti
Salam saya Bu ...
hahaha ya Om, salam juga !
Hapus