Daftar Isi

Selasa, 08 April 2014

Kartini Moderen Dari Rumah



Dalam pandangan masyarakat Indonesia sekarang ini, yang disebut Kartini moderen atau Kartini masa kini adalah wanita-wanita yang mempunyai karir di luar rumah. Sehingga para wanita yang tinggal di rumah alias ibu rumah tangga tidak masuk kategori wanita-wanita yang menjadi penerus perjuangan pahlawan kita Raden Ajeng Kartini yang selalu diperingati setiap tanggal 21 April sesuai tanggal kelahirannya.


Memperingati hari Kartini pun seolah hanya milik para wanita karier saja, dengan mengadakan perlombaan di tempat kerja namun jarang sekali acara tersebut digelar di tempat khusus para Ibu Rumah Tangga. Padahal sebenarnya kami juga bisa lhoo!

Membaca tulisannya mba cantik berputra tiga asal Makasar ini saya langsung trenyuh! Apa yang mba Mugniar rasakan, saya juga merasakannya.

Tulisan mba Mugniar yang berjudul:


Tulisan ini diposting tanggal 20 november 2013, dan dalam tulisannya mba Mugniar ingin menyampaikan kegalauan beliau yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga sejati, walaupun beliau sarjana teknik yang notabene lebih mudah untuk mencari pekerjaan di luar rumah atau menjadi wanita karier sebagaimana  layaknya para sarjana lainnya.

Begitu juga dengan hobbinya yang lain, membaca dimanapun dan kapanpun ada kesempatan untuk membaca mba Mugniar selalu menyempatkan sehingga buku non fiksi adalah teman akrab yang selalu dibawanya kemanapun beliau pergi, hal yang mungkin  masih dianggap ‘aneh’ memang dalam pandangan masyarakat kita yang masih rendah minat bacanya.

Ibu rumah tangga selalu identik dengan pakaian rumah, daster, dan celemek, berbeda dengan wanita karir yang kebanyakan berseragam. Dandanan ibu rumah tangga pun sederhana bahkan terkadang memakai ‘parfum’ asap dapur dan bau ompol hehehe, sangat jauh berbeda dengan wanita karier yang selalu tampil ‘cling’ dan harum mewangi.
 
Hasil Karya Ibu Rumah Tangga
Gambar: Dokumen IIDN
Saatnya kita sebagai perempuan merubah cara pandang masyarakat yang terlanjur keliru itu, meyakinkan mereka bahwa ibu rumah tangga juga bisa menjadi Kartini masa kini dari rumah, kita memilih menjadi ibu rumah tangga bukan berarrti kita memilih jalan yang salah dan terkesan bodoh karena harus ‘mempeti eskan’ gelar kesarjanaan kita. Tapi kita memilih menjadi ibu rumah tangga karena lebih mementingkan dalam hal pengasuhan dan pendidikan anak serta keutuhan rumah tangga, dengan menghindari hal- hal negatif ynag bisa memicu konflik dalam rumah tangga terutama dengan suami.
 
Komunitas Kartini Masa Kini
Sebagaimana luhurnya cita-cita ibu kita Kartini, memberdayakan seluruh wanita Indonesia, kita juga bisa melanjutkannya dengan berkiprah dari dalam rumah, dengan menjaga keharmonisan dan keutuhan rumah tangga, melayani dan mencintai suami sepenuh hati iklhas dari lubuk hati sebagai sarana ibadah bukan hanya sekadar kewajiban dan kebutuhan sebagai wanita dan istri saja. Dengan demikian kita memberikan contoh yang baik untuk rumah tangga yang lainnya.

Kita juga bisa dandan cantik dan wangi, tapi hanya untuk suami dan keluarga saja, seperti halnya ibu kita Kartini yang selalu luwes, sopan dan lemah lembut terhadap suami dan keluarganya.

Kita berada di rumah bukan berarti hanya doyan menonton dan merumpi saja, kita juga bisa mendidik dan mengasuh anak dengan tenaga yang bukan sisa, masih full energy sehingga kebutuhan pendidikan dan kasih sayang mereka dari seorang ibu bisa tercapai dengan maksimal.
 
Komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis
Nah, katanya kalau ibu rumah tangga itu tidak gaul, kata siapa? Maybe yes maybe no, tergantung orang yang menilai, gaul positif atau negatifkah? Tergantung ibu rumah tangga itu sendiri, tapi buktinya banyak wanita para ibu rumah tangga yang sukses mendulang ‘emas’ dari dalam rumah dengan berjualan atau berkarya membuat sesuatu yang menghasilkan uang tanpa harus meninggalkan rumah. Menjadi penulis, pebisnis, pengusaha jasa, dan sebagainya. Dan pergaulannya juga luas tidak hanya sebatas di dunia nyata tapi juga di dunia maya, ehemmm!!

Ibu kita Kartini mengharapkan semua wanita Indonesia untuk meneruskan cita-citanya dengan mencari dan menambah wawasan seluas mungkin. Dan, para ibu rumah tangga juga bisa kok, dengan membaca salah satunya, membaca semua hal yang ‘tersirat’ dan ‘tersurat’, membaca buku, majalah, atau apapun dan membaca peluang utuk memajukan masa depan negeri ini, dengan membuka lapangan kerja, mengadakan atau membangun komunitas yang positif, dan sebagainya.

Pada akhirnya pilihan ada di tangan para wanita itu sendiri, memilih karier maupun  ibu rumah tangga sah-sah saja, sama beratnya, sama hebohnya, sama kerennya! Yang penting cita-cita ibu kita Kartini bisa tercapai dengan baik di negeri ini.


20 komentar:

  1. sukses GA nya ya mbak,,memang benar pilihan ada di tangan kita,,,yuk mari kita lakukan hal-hal yg positif selama kita mampu,,,

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Giveaway Ada Kartini di Dadamu di BlogCamp.
    Segera didaftar
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 pak dhe, saya bangga bisa ikutan GA pak dhe lagi :D
      salam juga dari Cianjur!

      Hapus
  3. Wanita karir atau ibu rumah tangga ya?
    Ehm... Sama2 heboh, sama2 seru dll..
    Kalo dua-duanya bisa gak mbak?
    Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya bisa atuh mas! mas mau plih yang bisa dua-duanya kan? tapi mas juga harus mau bantuin pekerjaan domestik, oke!

      Hapus
  4. kartini dimasa emansipasi wanita ya mak :)

    BalasHapus
  5. Sebagaimana luhurnya cita-cita ibu kita Kartini, memberdayakan seluruh wanita Indonesia, kita juga bisa melanjutkannya dengan berkiprah dari dalam rumah.

    Caranya yaitu dengan menjaga keharmonisan dan keutuhan rumah tangga, melayani dan mencintai suami sepenuh hati.

    Ikhlas dari lubuk hati sebagai sarana ibadah bukan hanya sekadar kewajiban dan kebutuhan sebagai wanita dan istri saja.

    Setuju mbak... ^^

    BalasHapus
  6. Sukses ya mak kontesnya... Mari berusaha menjadi yang terbaik
    Wanita karir atau rumah tangga sama saja yang penting menjalaninya tanpa mengabaikan tugas utama ... hehehe

    Salam hangat tanpa gosong dari Jogja

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiinn, trims mas Sholihin, do'akan saja oleh para laki-laki Indonesia kita bisa lebih baik dari Kartini

      Hapus
  7. Waah terima kasih banyak ya mak Siti, sudah mereview tulisan saya. Ibu rumah tangga sekarang okeh okeh .. bisa berkiprah dari rumah ya Mak. Yang kantoran pun bahkan bisa sambil nulis :)

    Moga menang ya Mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mba mugniar, siip kita bangga jadi wanita Indonesia kan? aammiinn trims do'anya!

      Hapus
  8. Hebat yaa mak ..Kartini modern jaman kini. Semuanya berprestasi :) sukses untuk Ga-nya ya Mak :)

    BalasHapus
  9. Yup betul mak! We are proud to be Kartini's generation! thanks!

    BalasHapus
  10. menjadi ibu rumah tangga atau berkarier di luar rumah itu urusan masing-masing, namun satu hal yang perlu digarisbawahi jangan pernah meremehkan profesi sebagai ibu rumah tangga. Karena ibu rumah tanggapun juga mempunyai derajat yang sama seperti pekerja kantoran, mereka pun pantas disebut Kartini, buktinya selain menjadi ibu bagi anak-anaknya dan istri yang baik bagi suaminya, ia juga bisa menghasilkan walau berangkat dari rumah. Bukti nyatanya dengan menulis.
    Salam.....

    BalasHapus
  11. apa pun pilihan kita, ddi rumah maupun di kantorm sepanjang semangat dan niat baik untuk menjadi istri, ibu, anak, dan perempuan yang baik, insya Allah akan memberi hasil yang baik pula. Mak Mugniar adalah contoh luar biasa bagaimana perempuan, dengan semangatnya, bisa merubah dunia...Sukses yaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul banget mak Indah, trims masukannya! sama2!

      Hapus