Daftar Isi

Minggu, 27 April 2014

Taman Bacaan Masjid Agung Cianjur








Halaman DepanTaman Bacaan

“Ma, ayo main!” ajak Abang putraku nomor empat,
Aku menjawabnya dengan garuk-garuk kepala, bingung soalnya, yang namanya ngajak main anak-anak apalagi dua, Abang dan Ade yang lagi meujeuhna (lagi senang-senangnya) main dan beli mainan, ga cukup bawa uang seratus ribu, belum buat jajan dan beli mainan, sebagai emak aku was-was kalau di dompet cuma ada uang sejumlah itu.

“Hmmm, boleh tapi mainnya engga beli mainan ya!” akhirnya aku meminta duo unyuku buat berjanji untuk  tidak banyak jajan dan beli mainan.

Yuhuu!, akhirnya kami meluncur ke Taman Alun-alun Cianjur yang letaknya pas di depan Mesjid Agung Cianjur, sebelahan dengan Pasar Induk dan kantor Bupati.
 
Kota Kecil Saja sudah macet, apalagi kota besar ya?
 Dulu, taman ini adalah lapangan khusus untuk upacara bendera, kemudian beralih fungsi menjadi taman kota, namun karena banyak yang menggunakan untuk hal yang negatif, tanah wakaf ini  diambil alih kepengurusannya oleh DKM Masjid Agung Cianjur yang awalnya dikelola oleh DPRD Cianjur, atas inisiatif keluarga besar DKM Mesjid Agung maka didirikanlah Taman Bacaan di tempat ini.

Berdiri diatas tanah Taman Alun-alun Cianjur, Taman Bacaan ini memiliki luas 11 x 11m2, dengan koleksi buku yang beragam dan berkualitas serta edisi terbaru. Jumlah buku kurang lebih 2850 eksemplar buku, dengan judul buku lebih dari 1400 judul.
 
Taman Alun-alun Cianjur
Taman bacaan ini didirikan dengan tujuan mendongkrak minat baca masyarakat Cianjur baik muda maupun tua, mulai dari anak-anak usia batita sampai kakek nenek, dengan beragam profesi, dari pelajar sampai pensiunan. Buku-buku pun tersedia dalam berbagai tema, mulai dari dongeng anak-anak, pengetahuan umum, sains, teknologi, sampai ilmu agama.
 
Peresmian oleh Bupati
Taman Bacaan ini diresmikan  pada tanggal 4 Desember 2013 oleh Bupati Cianjur, kemudian dibuka untuk umum pada tanggal 8 Desember 2013 dengan jumlah pengunjung rata-rata 100 orang setiap harinya, dan  hingga saat ini sudah mencapai kurang lebih 3000 orang.
 
Pengunjung anak-anak
Masyarakat dapat berkunjung ke Taman Bacaan ini setiap hari, karena ada 3 orang staf yang siap melayani dengan jadwal kunjungan mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB. Masyarakat pun tidak dipungut biaya untuk masuk dan membaca buku yang disediakan karena taman ini bersifat umum dan non-komersial. Peraturan yang dibuatpun sangat sederhana, pengunjung hanya diharuskan menyimpan barang bawaan dan kartu identitasnya sebelum meminjam buku untuk dibaca, dan buku tidak bisa dipinjam atau dibawa pulang ke rumah, hanya untuk dibaca di area Taman Bacaan saja, adapun jika pengunjung berminat untuk memiliki atau membeli buku tersebut bisa memesan lewat staf yang sedang jaga.

Buku yang tersedia merupakan sumbangan dari berbagai kalangan baik pribadi maupun pemerintah dan instansi lainnya seperti Bank Syariah Mandiri yang sudah menggelontorkan dana untuk penyediaan rak dan buku-buku baru.
 
Sebelum masuk, baca dulu peraturannya!
Menurut penuturan petugas atau staf pengurus Taman Bacaan ini, ada beberapa kendala yang mereka hadapi dalam hal pengelolaan Taman Bacaan ini, diantaranya:

1.    Pengunjung masih banyak yang tidak membawa KTP/Kartu Pelajar sehingga terjadi adanya kesenjangan peraturan, belum adanya peraturan khusus buat pengunjung yang tidak membawa kartu identitas,

2.    Anak-anak yang masih bersekolah di SD dan TK tidak memiliki kartu identias  sehingga aturan yang berlaku di taman bacaan ini tidak berlaku bagi mereka,

3.    Ruangan di dalam tidak seharusnya digunakan, namun dikarenakan belum adanya kursi disekitar area sebelah kiri dan kanan gedung maka pengunjung enggan untuk membaca buku di luar ruangan,

4.    Penitipan tas tidak seharusnya berada di dalam ruangan melainkan di teras yang dijaga oleh satu petugas, sehingga ketika pengunjung memasuki ruangan, sudah tidak ada lagi yang membawa barang bawaan, 

5.    Masih ada beberapa pengunjung yang belum paham dan mematuhi peraturan Taman Bacaan.

Sebenarnya, sangat asyik membaca buku di Taman Bacaan ini, karena tempat yang luas dan tak berkesan ‘angker’ seperti halnya perpustakaan pada umumnya, Taman Bacaan ini memilki suasana yang tenang dan santai, walapun berada di tengah jantung kota Cianjur yang padat dan ramai.

Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan dan fungsi Taman Bacaan ini, Inshaa Allah ke depannya akan ada acara dan perlombaan disini, sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan Taman Bacaan  yang dikelola dibawah DKM Masjid Agung ini.

Yuk! Main ke Taman Bacaan Mesjid Agung! Jangan lupa ajak teman dan saudara ya!

Sehabis baca buku, bisa juga jalan santai mengelilingi Taman Alun-alun, bisa bersepeda atau jalan kaki diatas batu kerikil, kaki seolah dipijat-pijat lho! Asyikkk!!
Jalan khusus untuk pijat kaki

11 komentar:

  1. kalau ke Cianjur psati aku cari teh!

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo mba Tanti, nanti calling2 saja sama ekye! trims dah mampir!

      Hapus
  2. Di daerah tempat tinggalku enggak ada masjid yang ada taman bacaannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa diusulin tuh mas! siapa tau diterima! semoga berhasil ya mas! trims dah mampir!

      Hapus
  3. wow.. seru yah.. di masjid ada taman bacaannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya alhamdulillah mba Nathalia, ayo main ke Cianjur!

      Hapus
  4. wah asyik yah, sayang di Sidoarjo belum ada yg beginian :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Muna coba diusulkan aja ke DKM nya mudah2an nanti ada ya! trims

      Hapus
  5. wah, keren sekali di masjid ada taman bacaannya. masih sangat langka dan patut ditiru ini, :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mba Damae, semoga menginspirasi buat Mesjid2 lainnya!

      Hapus
  6. maaf, mba mau tanya mba disana bisa melakukan penelitian?
    oh iya maaf boleh minta alamat web perpus ini agar bisa tanya langsng
    terima kasih

    BalasHapus