ARTI SEBUAH DOMPET
Oleh : Aisha Khairunnisa
“Ma, lihat dompet Papa engga?”, pagi-pagi
Papa sudah ribut, dompet birunya yang sudah lusuh itu dicarinya dimana-mana, di
atas lemari baju, di atas lemari makan, di dekat TV, di bawah bantal, di saku
celana, di kursi, dan di seantero ruangan di rumahnya, namun dompet yang sudah
setia menemaninya selama empat belas tahun itu tak ditemukannya juga.
“Ma, bantuin
donk! kok diam aja sih dari tadi, tau engga Papa lagi apa?” Papa mulai sewot
demi dilihat Mama terus menyetrika baju, sedangkan jarum jam sudah menunjukkan
pukul enam pagi, saatnya Papa berangkat kerja
“Anak-anak
heiiii!!!!!” Papa berteriak memanggil anak-anak
yang sedang asyik sarapan sambi nonton TV,
“Matikan TV
nya!!” suara Papa mulai meninggi, tanda Papa mulai marah, ketiga anak SD itu
berhamburan, semua ikut sibuk mencari dompet Papa
“ Kalian
tahu engga , sih?” anak-anak dan Mama hanya terdiam,
“Dompet itu
penting bagi Papa!!”semua membisu takada yang berani bersuara ketika Papa
sedang marah,
“Ayo cari
sampai ketemu!, kalau engga ketemu Papa engga
bisa berangkat kerja!”
“Kalian mau
papa dipecat kalau Papa kesiangan??”
“Kalian mau
kalau Papa engga punya kerja?” papa terus mengomel
“Cepat carilagi
sampai ketemu!” perintah Papa dengan suara lantang, semua serentak mencari si
dompet biru. Semua takut kena damprat, semua takut dengan suara Papa, semua
takut dengan kemarahan Papa yang suka meledak-ledak
Setelah
kurang lebih setengah jam, si biru lusuh itu ditemukan Adi anak paling besar
dibawah tempat tidur Papa, akhirnya semua lega, Papa pun mulai tersenyum lagi
dan mengucapkan terimakasih kepada semuanaya, kemudian mencium Mama dan anak
anak bergantian, begitulah Papa, walaupun kalau marah suka meledak- ledak namun
disisi lain Papa sangat penyayang
Malam ini,
Semua anggota keluarga duduk mengitari meja makan, makan malam sudah disiapkan
Mama sejak magrib dibantu Siska anak perempuan satu-satunya, sedangkan Adi dan
Fuad membantu Papa membereskan rumah dan tempat tidur
“Hmmm maafin
Papa ya tadi sudah marah-marah!” Papa membuka pembicaraan
“Yaaaa engga
apa- apa Pa, kami juga ngerti kok!” jawab Mama, anak-anak sibuk dengan makan
malamnya,
“Pengen tau
engga kenapa Papa kalau kehilangan dompet suka sewot gitu?”
“Engga” jawab
Adi dan Fuad berbarengan, Mamahanya tersenyum, sedangkan Siska mulutnya penuh
dengan makanan,
“Dompet itu
meskipun benda keci namun peranannya sangat penting buat kita”lanjut Papa
“Coba kalian
pikirkan buat apa dopet itu?, fungsinya apa?, tau engga?”
“Buat
nyimpen kartu-kartu” timpal Siska
“Bagus!,
terus?” Papa masih penasaran dengan jawaban anak-anak
“Hmmmm apa
yaaa??!!’’ Adi garuk garukkepala, dia merasa malu belum bisa menjawab seperti
kedua adiknya,
“Oke deh, semua
jawaban kalian betul semua!” Papa mengacungkan jempol,
“Coba kalian
pikirkan, bagaimana kalau Papa engga bawa dompet ke kantor?”
“Ya engga
bisa masuk kantor atuh! Kan kartu karyawannya ada di dompet!” sekarang giliran
Adi yang menjawab, Siska dan Fuad hanya menyimak
“Betul Adi,
selain itu, bayangkan kalau motor papa mogok di jalan karena bannya kempes atau
kecelakaan misalnya, orangengga akan tahu nama papa kalau engga lihatKTP atau
kartu pengenal Papa kan?” semua terdiam, menyimak pembicaraan Papa
“Terus kalau
Papa dicegat poisi dijalan, pasti yang ditanyakan kartu SIM dan STNK, betul engga?” Semua mengangguk
mengiyakan ucapan Papa,
“Nah, selain
untuk menyimpan uang, dompet juga sangat penting untuk menyimpan KTP atau kartu
pengena lainnya, kan?”
“Uang bisa
saja ditaruh di saku” Mama angkat bicara, semua mata tertuju ke mama sekarang,
“Nah…
sekarang mama mau tanya, pilih dompet yang lusuh dan jelek tapi ada isinya atau
dompet bagus tapi kosong?” Mama mengedarkan pandangannya kearah anak-anak yang
sudah selesai makan, sedangkan Papa masih terus makan karena dari tadi
berbicara terus,
“Aku mahpilih yang jelek tapi ada uangnya
donk….!!” celetuk Siska
“Huuuh… duit
melulu yang dipikirin!!” tukas Fuad ketus
“Emangnya
kamu engga butuh duit?” selalu saja Siska dan Fuad bersitegang hanya karena hal
sepele, mereka sepeti kucing dan anjing, dan Adi sebagai anak sulung selalu
menjadipelerai diantara mereka berdua,
“Kalau aku
sih pengennya yang bagus tapi ada isinya” ujar Adi,
“Hehehe” Mama hanya terkekeh,
“Ya,
bagusnya sih begitu, namun kalau piihannya seperti tadi kamu mau pilih yang
mana, Di?”
“Yang jelek
tapi ada isinya donk,Ma!”
“Bagus kalau
begitu, berarti anak Mama hebat!” puji Mama
“Kok
hebat,Ma?” Fuad merasa tak mengerti maksud Mama
“Ya, maksud
Mama begini, seperti hanya memilihdompet, memiih teman juga begitu, jangan
lihat penampilannya saja, tapi lihatperilaku dan kepandaiannya juga lho, walaupun
wajahnya jelek, danpenampilannya sederhana tapi kalau pintar dan baik hati itu lebih
baik dari yang cantik atau ganteng plus penampilan oke namun hatinya busuk dan
bodoh “
“Ohhh gitu
ya, Ma!” semua serempak mengangguk
“Tuhkanada
hikmah di balik kejadian tadi pagi!” sambung Mama
“Gara-gara
dompet Papa, semua anak Papa dapat ilmu baru dari Mama” puji Papa, Mama hanya tersenyum
“Ya bener
juga, pasti ada hikmah dibaik semua kejadian ya, Pa” Adi menambahkan, Fuad dan
Siska pun ikut tersenyum.
Mereka
mengerti sekarang, betapa berharga dan pentingnya sebuah dompet jika berisi
uang dan benda-benda penting di dalamnya, walaupun bentuknya jelek dan warnanya
lusuh, begitu juga dengan kehadiran seorang teman, mereka yang berpenampilan
sederhana dan tidak berwajah menarik,
namun pintar dan baik hati lebih bernilai daripada teman yang berwajah
menarik dan keren namun berhati buruk dan bodoh.
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar