Daftar Isi

Sabtu, 28 September 2013

Latihan Nulis


ARTI SEBUAH DOMPET
Oleh : Aisha Khairunnisa
       “Ma, lihat dompet Papa engga?”, pagi-pagi Papa sudah ribut, dompet birunya yang sudah lusuh itu dicarinya dimana-mana, di atas lemari baju, di atas lemari makan, di dekat TV, di bawah bantal, di saku celana, di kursi, dan di seantero ruangan di rumahnya, namun dompet yang sudah setia menemaninya selama empat belas tahun itu tak ditemukannya juga.
“Ma, bantuin donk! kok diam aja sih dari tadi, tau engga Papa lagi apa?” Papa mulai sewot demi dilihat Mama terus menyetrika baju, sedangkan jarum jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, saatnya Papa berangkat kerja
“Anak-anak heiiii!!!!!” Papa berteriak memanggil anak-anak  yang sedang asyik sarapan sambi nonton TV,
“Matikan TV nya!!” suara Papa mulai meninggi, tanda Papa mulai marah, ketiga anak SD itu berhamburan, semua ikut sibuk mencari dompet Papa
“ Kalian tahu engga , sih?” anak-anak dan Mama hanya terdiam,
“Dompet itu penting bagi Papa!!”semua membisu takada yang berani bersuara ketika Papa sedang marah,
“Ayo cari sampai ketemu!,  kalau engga ketemu Papa engga bisa berangkat kerja!”
“Kalian mau papa dipecat kalau Papa kesiangan??”
“Kalian mau kalau Papa engga punya kerja?” papa terus mengomel
“Cepat carilagi sampai ketemu!” perintah Papa dengan suara lantang, semua serentak mencari si dompet biru. Semua takut kena damprat, semua takut dengan suara Papa, semua takut dengan kemarahan Papa yang suka meledak-ledak
Setelah kurang lebih setengah jam, si biru lusuh itu ditemukan Adi anak paling besar dibawah tempat tidur Papa, akhirnya semua lega, Papa pun mulai tersenyum lagi dan mengucapkan terimakasih kepada semuanaya, kemudian mencium Mama dan anak anak bergantian, begitulah Papa, walaupun kalau marah suka meledak- ledak namun disisi lain Papa sangat penyayang
***
Malam ini, Semua anggota keluarga duduk mengitari meja makan, makan malam sudah disiapkan Mama sejak magrib dibantu Siska anak perempuan satu-satunya, sedangkan Adi dan Fuad membantu Papa membereskan rumah dan tempat tidur
“Hmmm maafin Papa ya tadi sudah marah-marah!” Papa membuka pembicaraan
“Yaaaa engga apa- apa Pa, kami juga ngerti kok!” jawab Mama, anak-anak sibuk dengan makan malamnya,
“Pengen tau engga kenapa Papa kalau kehilangan dompet suka sewot gitu?”
“Engga” jawab Adi dan Fuad berbarengan, Mamahanya tersenyum, sedangkan Siska mulutnya penuh dengan makanan,
“Dompet itu meskipun benda keci namun peranannya sangat penting buat kita”lanjut Papa
“Coba kalian pikirkan buat apa dopet itu?, fungsinya apa?, tau engga?”
“ Buat nyimpan uang”jawab Fuad, Papa mengangguk
“Buat nyimpen kartu-kartu” timpal Siska
“Bagus!, terus?” Papa masih penasaran dengan jawaban anak-anak
“Hmmmm apa yaaa??!!’’ Adi garuk garukkepala, dia merasa malu belum bisa menjawab seperti kedua adiknya,
“Oke deh, semua jawaban kalian betul semua!” Papa mengacungkan jempol,
“Coba kalian pikirkan, bagaimana kalau Papa engga bawa dompet ke kantor?”
“Ya engga bisa masuk kantor atuh! Kan kartu karyawannya ada di dompet!” sekarang giliran Adi yang menjawab, Siska dan Fuad hanya menyimak
“Betul Adi, selain itu, bayangkan kalau motor papa mogok di jalan karena bannya kempes atau kecelakaan misalnya, orangengga akan tahu nama papa kalau engga lihatKTP atau kartu pengenal Papa kan?” semua terdiam, menyimak pembicaraan Papa
“Terus kalau Papa dicegat poisi dijalan, pasti yang ditanyakan kartu SIM  dan STNK, betul engga?” Semua mengangguk mengiyakan ucapan Papa,
“Nah, selain untuk menyimpan uang, dompet juga sangat penting untuk menyimpan KTP atau kartu pengena lainnya, kan?”
“Uang bisa saja ditaruh di saku” Mama angkat bicara, semua mata tertuju ke mama sekarang,
“Nah… sekarang mama mau tanya, pilih dompet yang lusuh dan jelek tapi ada isinya atau dompet bagus tapi kosong?” Mama mengedarkan pandangannya kearah anak-anak yang sudah selesai makan, sedangkan Papa masih terus makan karena dari tadi berbicara terus,
“Aku mahpilih yang jelek tapi ada uangnya donk….!!” celetuk Siska
“Huuuh… duit melulu yang dipikirin!!” tukas Fuad ketus
“Emangnya kamu engga butuh duit?” selalu saja Siska dan Fuad bersitegang hanya karena hal sepele, mereka sepeti kucing dan anjing, dan Adi sebagai anak sulung selalu menjadipelerai diantara mereka berdua,
“Kalau aku sih pengennya yang bagus tapi ada isinya” ujar Adi,
“Hehehe”  Mama hanya terkekeh,
“Ya, bagusnya sih begitu, namun kalau piihannya seperti tadi kamu mau pilih yang mana, Di?”
“Yang jelek tapi ada isinya donk,Ma!”
“Bagus kalau begitu, berarti anak Mama hebat!” puji Mama
“Kok hebat,Ma?” Fuad merasa tak mengerti maksud Mama
“Ya, maksud Mama begini, seperti hanya memilihdompet, memiih teman juga begitu, jangan lihat penampilannya saja, tapi lihatperilaku dan kepandaiannya juga lho, walaupun wajahnya jelek, danpenampilannya sederhana tapi kalau pintar dan baik hati itu lebih baik dari yang cantik atau ganteng plus penampilan oke namun hatinya busuk dan bodoh “
“Ohhh gitu ya, Ma!” semua serempak mengangguk
“Tuhkanada hikmah di balik kejadian tadi pagi!” sambung Mama
“Gara-gara dompet Papa, semua anak Papa dapat ilmu baru dari Mama” puji Papa, Mama hanya tersenyum
“Ya bener juga, pasti ada hikmah dibaik semua kejadian ya, Pa” Adi menambahkan, Fuad dan Siska pun ikut tersenyum.
Mereka mengerti sekarang, betapa berharga dan pentingnya sebuah dompet jika berisi uang dan benda-benda penting di dalamnya, walaupun bentuknya jelek dan warnanya lusuh, begitu juga dengan kehadiran seorang teman, mereka yang berpenampilan sederhana dan tidak berwajah menarik,  namun pintar dan baik hati lebih bernilai daripada teman yang berwajah menarik dan keren namun berhati buruk dan bodoh.

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar