Surat
Cinta Buat Mama
Oleh
: Aisha Khairunnisa
Liburan kali ini sangat berarti
bagiku dan bagi kedua abangku, Mama mengajak kami berenang di The Jhons, nama kolam
renang terkenal di kota kami. Asyik banget, selain kami puas berenang, kamipun
dibolehkan naik perahu dan flying fox, atau berkuda dan naik ATV, pokoknya
seru!.
Sebagai tanda terima kasih, aku
sudah siapkan sepucuk surat cinta buat Mama, kebetulan besok hari Ibu, tanggal
dua puluh dua Desember, dimana hari Ibu dirayakan di negara Indonesia.
Aku mengendap-ngendap di malam hari,
kedua abangku sudah terlelap sejak jam delapan tadi rupanya mereka kelelahan
setelah seharian kami berenang dan senang-senang bersama Mama, Mama pun sudah
tidur pulas sendirian di kamarnya, namun kantuk belum juga menghinggapiku karena
aku sudah menyusun rencana ini sejak beberapa hari lalu, aku mau membuat
kejutan di hari Ibu, walaupun bentuknya sederhana, hanya sebuah surat cinta,
berisi gambar buatanku.
Aku pun mulai menulis surat cinta
itu di secarik kertas, kemudian kuberi gambar, gambar seorang anak perempuan,
berambut panjang dan dikucir, memegang seikat bunga, itu aku! Kemudian seorang
ibu berjilbab sedang membawa tas, itu Mama! Dan dua orang anak laki-laki sedang
bermain bola, gambarku tidaklah bagus, karena aku tidak mahir menggambar, tapi
kuharap Mama senang dengan gambar dan isi surat cinta ini, ya surat cinta, aku
menyebutnya surat cinta, karena sebagai bukti cintaku pada Mama tercinta yang
selalu memberiku dan kedua abangku kasih sayang melimpah yang tak terhingga.
Mamaku baik sekali juga pada semua orang. Itu yang kubanggakan dari Mama,
meskipun beliau bukan wanita karir dan tidak sekolah tinggi, namun beliau
pintar, bisa mengatur uang dengan baik, dan rajin mengaji.
‘MAMA
SELAMATA HARI IBU YA!
AKU SAYANG MAMA,
AA DAN KAKAK JUGA SAYANG MAMA, KAMI SEMUA SAYANG MAMA, MAMA BAIK DEH! TERIMAKASIH YA MA, MAMA SUKA
BIKIN KAMI BAHAGIA, MAMA ADALAH IBU TERHEBAT YANG KAMI PUNYA, KAMI BANGGA JADI
ANAK MAMA
PELUK CINTA
BUTA MAMA TERSAYANG!
WE LOVE
YOU, MOM! ‘
Aku tersenyum bahagia telah selesai
menulis surat itu, kemudian kuwarnai gambarnya dengan pensil warna, taraaa!!
selesai sudah surat cinta buatanku, Aa dan kakak sudah tahu rencanaku, dan merekapun
mendukungku!
Esok hari aku bangun kesiangan karena
semalam mengerjakan proyek rahasiaku buat Mama, buru-buru kuambil air wudhu dan
sholat subuh walaupun sudah agak siang, waktu menunjukkan pukul enam kurang
lima menit, uppss! Maafkan aku yaa Allah!
Mama sedang menyiapkan sarapan di
dapur, Aa dan Kakak sedang membereskan tempat tidur masing-masing, aku mengendap-ngedap
menuju kamarku, mengambil surat cinta yang kutulis semalam dan kumasukkan dalam
amplop berwarna pink dan bergambar cinta, lalu kubawa ke ruang cuci baju.
Di keranjang cucian kotor menumpuk,
ada yang basah dan kering, kusimpan surat cinta itu di tumpukkan baju kotor
yang kering, kututup dengan sehelai baju, dan kuharap Mama menemukannya nanti
ketika beliau akan mencuci baju, lalu segera ku hampiri Mama yang sibuk di
dapur,
“Ada yang bisa kubantu ,Ma!” tanyaku
“Eh kamu sayang, tolong iris
mentimun dan tomatnya ya, kita sarapan dengan nasi goreng, oke!” pinta Mama,
dengan sigap kubantu Mama, entah kenapa hari ini aku bahagia sekali, kulihat
Mama tersenyum senang.
Nasi goreng buatan Mama enak sekali,
meskipun bahannya sederhana, hanya nasi berbumbu dan sepotong telur mata sapi,
ditambah beberapa iris mentimun dan tomat, kami memakannya dengan lahap, apalagi
si Kakak dia paling doyan makan nasi goreng, setelah itu kami pun disiapkan teh
manis hangat, Alhamdulillah!
Aku terus mengawasi Mama, aku deg-degan
sekali, ingin segera melihat reaksi Mama ketika membuka surat cinta itu, waktu
terasa begitu lambat sekali!
Mama menuju ruang cuci baju, kulihat
dari jauh, aku pura-pura baca koran pagi, ingin segera kulihat Mama menemukan
surat cinta itu,
“Uppssss!!!” aku hampir saja
ketahuan, karena mengintai Mama terus dari tadi, Mama tersenyum kearahku!
Setelah beberapa saat menunggu,
“Nay!” mama berteriak memanggilku,
aku tergopoh-gopoh menghampiri
“Ya Ma, ada apa?’
“Ini surat cinta siapa?’ ternyata Mama
sudah menemukan surat cinta itu, mimik mukanya kaget sekali, sepucuk amplop
berwarna pink sudah ada di tangaanya,
“Hhmm ga tau, Ma!” jawabku berbohong,
padahal hatiku girang bukan main,
“Hhmmmm....” Mama membuka surat itu
pelan-pelan, kemudian membacanya
“Ohh anakku, makasih ya sayang!”
kemudian Mama memelukku erat,
“Selamat Hari Ibu Ma!, kami semua
sayang Mama!” aku mencium pipi Mama kanan dan kiri, Alhamdulillah aku bahagia
sekali apalagi melihat Mama tersenyum, mata beliau berbinar dan berkaca-kaca, Mama
pun menciumku berkali-kali. Kulihat Aa dan Kakak melambaikan tangannya dari
balik pintu, mereka senang karena aku berhasil membuat Mama bahagia hari ini.
Alhamdulillah, terima kasih yaa
Allah! Semoga Engkau melindungi dan menyayangi Mama selamanya, aamminn!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar