“Ma,
ayo main!” ajak duo unyu anak saya
Abang dan Ade (Uisa 4 dan 2 tahun), padahal waktu itu saya sedang bete, tapi kasihan juga mereka kalau
saya tak mengabulkan permintaannya.
Pengennya
sih ngajak mereka jalan-jalan ke luar rumah, ke tempat bermain yang ada di mall
atau jalan-jalan keliling kota naik becak atau angkot, tapi kantong sedang kempis
lagipula si sulung mau masuk SMA jadi saya harus super ngirit ritt!!
“Ayo
mau main apa?” tanya saya,
“Main
games di komputer aja!, games ikan hantu!” jawab Abang, dia
memang doyan main games Feeding Frenzy,
si Ade hanya ngekor saja sama
abangnya, dia belum bisa memainkan games
di komputer.
Lalu,
merekapun asyik bermain games, dan saya
hanya tidur-tiduran sambil menghayal ehh cari ide maksudnya J
“Ma,
udah ah capek!” setelah beberapa kali main, duo
unyu mematikan netbook.
Sayapun
bangun, dan melihat mereka dengan malas,
“Ma,
ayo main lagi!”
“Main
apa?’
“Main
e-pen!” maksudnya membaca Al-Qur’an terjemahan dengan
e-pen,karena disana banyak
gambar-gambar dan cerita yang membuat mereka tertarik, lalu beberapa saat kemudian mereka pun larut
dengan e-pennya.
Dan
sang emak kembali selonjoran ehh tiduran sambil nyari ide eh menghayal J,*kali ini emang kebalikan dari
tadi hehehe
Anak-anak
memang cepat bosan ya! Baru saja beberapa menit saya menghayal ehh apa mimpi
ya? Saya lupa lagi, heuheu!, anak-anak sudah minta saya untuk bermain lagi,
hadeuhhh Nak! Mama masih pengen bobo, semalam begadang, bukan buat nulis sih
tapi ngintipin blog orang lain :P :D
Akhirnya
saya mengalah, mencari jalan supaya mereka senang gimana ya?
Beberapa
bola saya keluarkan dari tempat mainan, raket, pedang-pedangan plastik dan
pemukul kasur, kami pun mulai bermain dengan benda-benda itu bersama.
Duo unyu
berlarian mengejar bola, memukulnya dengan raket atau pedang-pedangan dan saya
memukulnya dengan pemukul kasur.
Ahaaa,
ternyata bermain itu menyenangkan! Ngantuk saya langsung hilang, blasss!!
Sambil
terus berlarian, saya pun mengajarkan mereka berhitung angka satu sampai
tigapuluh, mereka pun menirukan walau sambil berlarian kesana-kemari, mereka
tertawa senang, berisik? Pasti ! apalagi lantai di atas terbuat dari lantai
kayu bukan lantai keramik.
Kami
tertawa bersama, bermain sambil belajar, sampai kami merasa lelah dan kakek
mereka protes karena tidur siangnya diganggu suara berisik kaki –kaki mungil
yang berlarian di lantai atas.
Maafin
kami ya Bah! Habis kami seru banget mainnya, kata Abang Abah mah sudah kakek-kakek jadi engga boleh
diajak main, pissss!! :D J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar