Kenapa harus lima?
Itu
pertanyaan saya sama almarhum suamiku dulu, dia ingin anaknya lima, padahal
saya baru saja melahirkan anak pertama.
Do’anya
dan cita-cita suami untuk punya anak lima memang dikabulkan Allah SWT ternyata,
dan dia selalu ingin anak kami laki-laki, hanya satu anak perempuannya karena
mungkin waktu itu do’akulah yang dikabulkan Allah SWT.
Lima
bayiku tumbuh sehat dan ceria, Alhamdulillah
tidak ada yang mengalami sakit keras ketika kecil, semua tumbuh normal dan
sehat serta lincah.
Padahal
engga ada makanan atau menu spesial bagi mereka yang kuhidangkan, cukup ASI dan
makanan yang gizinya memenuhi 4 sehat 5 sempurna 6 halal dan thayib, begitu saja.
Mendampingi
dan menyaksikan tumbuh kembang mereka sejak dilahirkan sampai mereka remaja
terasa sangat membahagiakan, tidak ada kata bosan atau menyerah walau terkadang
ada rasa keluh kesah karena kami lelah, kurang tidur atau kurang sehat.
Hal
yang paling membahagiakan bagiku dan semua orangtua tentunya, adalah ketika
melihat sang bayi membuka matanya untuk pertama kalinya, kemudian bisa
tersenyum, menoleh jika dipanggil dan merespon ketika diberi stimulus berupa bisikan, belaian, sentuhan,
kecupan, dan sebagainya.
Apalagi
ketika melihat mereka bisa merayap, merangkak, berjalan dan berlari serta
berceloteh dan mengungkapkan semua keinginannnya dengan jelas dan lancar.
Anakku yang keempat dan kelima |
Bahagianya
jika sekarang ketiga bayiku sudah tumbuh menjadi remaja, yang pertama duduk di
kelas IX, yang kedua sudah kelas VII dan
ketiga sudah kelas V SD, sedangkan dua bayiku yang lain sekrang berumur empat
dan dua tahun.
Rasanya
baru kemarin aku melahirkan mereka, mengajarkan mereka membaca huruf dan angka,
bermain ayunan, menyusun puzzle, mewarnai, seta melatih bermain sepeda atau hulahup,
mengajarkan mereka berenang, dan mengajarkan mereka cara menyimpulkan tali
sepatu, membimbing mereka menyimpan sesuatu pada tempatnya atau memperlihatkan
pada mereka cara mencuci baju dan piring
kotor.
Kini
semua bayiku sudah bisa menjadi My Boyguards,
kemanapun saya pergi, kalau liburan sekolah si Sulung dan yang kedua selalu
memawakan barang belanjaan atau menggendongkan adiknya yang kecil, atau
membawakan payungku ketika hujan, serta membawakan tas yang beisi pakaian jika
kami bepergian.
Ketika
menyebrang jalan, tangan kekar merekalah yang menggantikan tangan ayahnya untuk
membimbingku berjalan menyebrangi jalan yang ramai. Memegangi tanganku ketika
menaiki tangga yang licin dan jalan berlubang.
Namun
ketika si Sulung dan yang kedua berada di sekolah, duo
unyu, dua bodyguards cilikku selalu menyertai kemanapun aku pergi, dengan
celotehan yang riang mereka bertanya segala hal yang dilihatnya, menggamit tanganku
erat serta memelukku jika udara dingin,
“Aku
takut Mama jatuh, makanya aku peluk!” kata anakku yang nomor empat suatu hari
ketika kami pergi ke Cipanas naik angkot.
Adiknya
yang baru berusia dua tahun pun ikut memelukku erat. Aku terharu melihat
kelakuan dua bodyguard cilikku. Mereka mau menjagaku walaupun mereka masih
kecil.
Putriku
pun tak mau kalah, anakku yang ketiga ini, dulu ketika masih bayi seolah dia telah
merebut perhatian dan cinta suamiku, dia telah membuat aku cemburu berat,
karena sang Ayah lebih suka bercanda dan berbincang dengannya dariada aku ibunya,
hmmm putriku sudah berinjak remaja sekarang, dialah yang selalu menjadi tempat
curhatku ketika aku gundah.
Putriku satu-satunya |
Tuhan!
Terima kasih atas keruania lima bayi yang telah Engkau titipkan di rahimku,
mereka malaikat cilikku, mereka tumpuan harapan dan cita-citaku, semoga Engkau
menjaga mereka selalu, aammiinn!
I love them sooo much, they are my
bodyguards!
“tumbuh-tumbuhlah
anakku, raihlah cita-citamu!!” (Diambil dari syair lagunya Vina
Panduwinata)
Tulisan ini diikut sertakan dalam Give Away, Bicaralah Yang Lantang Jangan Hanya Diam, ayooo ikutan ya!
Anaknya mbak Aisha kembar to? baru tahu saya hehe. cakep mbak :)
BalasHapusEngga mba Susan, cuma jaraklahirnya deketan hehehe
HapusAlhamdulillah si kakak mau bantuan ibu jg adek2 ya.. Kebayang seru n ramenya kl ngumpul semua ;-)
BalasHapusYa mba Muna, ayo nambah lagi hehehe!
Hapusjagoannya luar biasa,,, jd ngiri,,, soale sy msh princess semua :)
BalasHapusAyo mba nambah lagi semoga lakil-laki ya! jadi ada jagoannya!
HapusLucu-lucu mbak anaknya... :)
BalasHapusTrims mas Rudi, sudah punya berapa?
Hapussuami saya juga maunya punya anak 5, Mak. Tapi sebelum dia ngeliat proses persalinan, setelah itu, dia bilang terserah Allah swt mau menitipkan anak berapa.
BalasHapusKalau tetap minta 5, katanya dia ga tega liat aku bersalin, hehe.
Wah, pastinya di rumah rame ada 5 anak ya, Mak ;)
Ahhh baik banget suamimu, kalau suamiku mah keukeuh pengen lima, kalau saya hamil dia senang banget dehh!
HapusYa ... ini Bodyguards ...
BalasHapusBukan hanya untuk Teh Aisah ...
Tapi juga untuk si Tengah ...satu-satunya bidadari ...
Semoga semua sehat-sehat ya Teh
Salam saya
(25/2 : 9)
Aaammiinn OM, makasih, salam juga buat keluarga!
Hapussubhanallaah... rame ya bun...sy jg pingin punya anak bnyak. 4 lah gt. skrg baru 2. tp ngerasa dah tua. sanggup ga ya...
BalasHapusMba ayo gpp, dualagi biar seru, semoga diberi kekuatan ya, aammiinn!
HapusSeru n rame kan teh rumahnya....? Di rumah juga gitu. Kita sama sama punya putri di tengah.
BalasHapusYa Mas Edi, kita senasib ya, semoga semua sehat dan berakhlak baik aammiinn!
HapusWahh seruuu ya mbak...pengin 5 juga mbak, tapi baru 2, emaknya anak2 udah bilang stop. Mgkin ada tips gimana meluluhkan emaknya anak2 biar mau 5 hehehe....
BalasHapusCara meluluhkannya, kasih 5 asisten di rumah, biar emaknya bisa dandan secantik mungkin dan punya ' me time' lebih banyak, trus kasih berlian dehh sebongkah pasti luluh hehe...
Hapus