Bagaimana
perasaan anda jika sedang antri ada yang menyerobot antrian anda? Perasaan
dongkol dan kesal bukan?!
Awalnya
saya ingin pergi ke bank pada pagi hari , tapi karena hujan mengguyur kota kami
sejak malam hari, dan baru berhenti setelah jam dua belas siang, maka saya bau bisa
pergi ke luar rumah setelah sholat dzuhur.
Setelah
di bank, saya pun harus menunggu petugas bagian gadai mas satu jam lamanya,
karena menurut salah seorang security
petugas sedang istirahat makan siang.
Saya
pun dengan sabar menunggu di ruang tunggu nasabah di ruang depan (*biasanya kalau di bagian gadai ada ruang
tunggu khusus) sambil baca buku, lumayanlah sejam baca buku, daripada
bengong atau menonton TV yang letaknya di atas dinding, dan bisa membuat leher
pegal karena harus mendongak terus L
Alhamdulilah
petugas bagian gadai pun datang menghampiri, lalu mengajak saya ke ruangannya, dan
saya bersyukur karena nasabahnya hanya saya sendiri, setelah lama berbincang
dengan beliau, baru berdatangan nasabah-nasabah lain yang mempunyai yang urusan
sama dengan saya, yaitu menggadai emas atau memperpanjang gadaiannya.
Karena
petugas itu hanya sendiri yang ada, beliau nampak kerepotan melayani kami.
Menurut keterangan petugas itu, petugas yang lain ada yang sedang tugas diluar
dan ada yang sakit hingga tak bisa bertugas seperti biasa.
Kemudian,
datanglah seorang ibu yang mau menggadaikan perhiasan emasnya, dan kebetulan
saat dia datang petugas tadi sedang mengurus surat-surat gadai punya saya, dia
datang terburu-buru, lalu menanyai petugas bagian lain juga security, menanyakan dimana petugas
gadai berada, meskipun sudah dijelaskan, dia tetap ngotot mencari petugas yang sepertinya
sudah dikenalnya, dengan suara yang beisik dia complain karena petugas yang ada cuma sendirian, seolah bank ini miliknya, dia terus
ngocoblak engga henti-hentinya. *ngocoblak (sunda), berbicara terus menerus dengan nada bicara kurang sopan.
Saya
dan nasabah yang lain mulai muak dengan sikapnya, daripada timbul hal yang tak
diinginkan, saya kembali larut dengan buku, yang lain kasak-kususk, tak lama
kemudian datanglah petugas tadi dengan tergopoh-gopoh.
“Pak,
ini saya mau gadai, semunya saja, uangnya nanti dtransfer lewat rekening seperti
biasa!” wanita iu langsung nyerobot,
“Maaf
antri dulu Bu!, yang lain juga belum selesai!”
cegah petugas
“Ya,
saya mah da udah biasa, semuanya aja,
nanti surat-suratnya nyusul!” paksa ibu itu lagi,
Wajah
si petugas cemberut, nampak kesal dengan sikap si ibu tadi, lalu si ibu keluar
dari ruangan.
“Maaf
ya bu!, petugas jaga hanya saya sendirian, yang lain sedang tugas keluar dan yang
lainnya sakit” petugas berusaha menangkan kami yang mulai gelisah.
Petugas
itu kembali sibuk dnegan surat-surat penting yang sejak tadi ditangannya, lalu
mengamankan perhiasan emas punya si Ibu yang menyerobot tadi.
Hadeuhh,
di jaman moderen seperti ini, masih saja ada orang yang bersikap ‘kampungan’
gitu ya, main serobot dan mau menang sendiri.
Pengenya
sih saya juga teriak,
“Ngantri
donk, Makkkk!!!!”
Untungnya
saya tidak terbawa emosi J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar