Daftar Isi

Kamis, 06 Februari 2014

Bermain sambil belajar



“Ma, ayo main!” ajak duo unyu anak saya Abang dan Ade (Uisa 4 dan 2 tahun), padahal waktu itu saya sedang bete, tapi kasihan juga mereka kalau saya tak mengabulkan permintaannya.

Pengennya sih ngajak mereka jalan-jalan ke luar rumah, ke tempat bermain yang ada di mall atau jalan-jalan keliling kota naik becak atau angkot, tapi kantong sedang kempis lagipula si sulung mau masuk SMA jadi saya harus super ngirit ritt!!

“Ayo mau main apa?” tanya saya,

“Main games di komputer aja!, games ikan hantu!” jawab Abang, dia memang doyan main games Feeding Frenzy, si Ade hanya ngekor saja sama abangnya, dia belum bisa memainkan games di komputer.

Lalu, merekapun asyik bermain games, dan saya hanya tidur-tiduran sambil menghayal ehh cari ide maksudnya J

“Ma, udah ah capek!” setelah beberapa kali main, duo unyu mematikan netbook.

Sayapun bangun, dan melihat mereka dengan malas,

“Ma, ayo main lagi!”

“Main apa?’

“Main e-pen!”  maksudnya membaca Al-Qur’an terjemahan dengan e-pen,karena disana banyak gambar-gambar dan cerita yang membuat mereka tertarik,  lalu beberapa saat kemudian mereka pun larut dengan e-pennya.

Dan sang emak kembali selonjoran ehh tiduran sambil nyari ide eh menghayal J,*kali ini emang kebalikan dari tadi hehehe

Anak-anak memang cepat bosan ya! Baru saja beberapa menit saya menghayal ehh apa mimpi ya? Saya lupa lagi, heuheu!, anak-anak sudah minta saya untuk bermain lagi, hadeuhhh Nak! Mama masih pengen bobo, semalam begadang, bukan buat nulis sih tapi ngintipin blog orang lain :P :D

Akhirnya saya mengalah, mencari jalan supaya mereka senang gimana ya?

Beberapa bola saya keluarkan dari tempat mainan, raket, pedang-pedangan plastik dan pemukul kasur, kami pun mulai bermain dengan benda-benda itu bersama.

Duo unyu berlarian mengejar bola, memukulnya dengan raket atau pedang-pedangan dan saya memukulnya dengan pemukul kasur. 

Ahaaa, ternyata bermain itu menyenangkan! Ngantuk saya langsung hilang, blasss!!

Sambil terus berlarian, saya pun mengajarkan mereka berhitung angka satu sampai tigapuluh, mereka pun menirukan walau sambil berlarian kesana-kemari, mereka tertawa senang, berisik? Pasti ! apalagi lantai di atas terbuat dari lantai kayu bukan lantai keramik. 

Kami tertawa bersama, bermain sambil belajar, sampai kami merasa lelah dan kakek mereka protes karena tidur siangnya diganggu suara berisik kaki –kaki mungil yang berlarian di lantai atas.

Maafin kami ya Bah! Habis kami seru banget mainnya, kata Abang Abah mah sudah kakek-kakek jadi engga boleh diajak main, pissss!! :D J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar