Daftar Isi

Kamis, 06 Februari 2014

Ngantri donk ,Mak!



Bagaimana perasaan anda jika sedang antri ada yang menyerobot antrian anda? Perasaan dongkol dan kesal bukan?!

Awalnya saya ingin pergi ke bank pada pagi hari , tapi karena hujan mengguyur kota kami sejak malam hari, dan baru berhenti setelah jam dua belas siang, maka saya bau bisa pergi ke luar rumah setelah sholat dzuhur. 

Setelah di bank, saya pun harus menunggu petugas bagian gadai mas satu jam lamanya, karena menurut salah seorang security petugas sedang istirahat makan siang.

Saya pun dengan sabar menunggu di ruang tunggu nasabah di ruang depan (*biasanya kalau di bagian gadai ada ruang tunggu khusus) sambil baca buku, lumayanlah sejam baca buku, daripada bengong atau menonton TV yang letaknya di atas dinding, dan bisa membuat leher pegal karena harus mendongak terus L

Alhamdulilah petugas bagian gadai pun datang menghampiri, lalu mengajak saya ke ruangannya, dan saya bersyukur karena nasabahnya hanya saya sendiri, setelah lama berbincang dengan beliau, baru berdatangan nasabah-nasabah lain yang mempunyai yang urusan sama dengan saya, yaitu menggadai emas atau memperpanjang gadaiannya.

Karena petugas itu hanya sendiri yang ada, beliau nampak kerepotan melayani kami. Menurut keterangan petugas itu, petugas yang lain ada yang sedang tugas diluar dan ada yang sakit hingga tak bisa bertugas seperti biasa.

Kemudian, datanglah seorang ibu yang mau menggadaikan perhiasan emasnya, dan kebetulan saat dia datang petugas tadi sedang mengurus surat-surat gadai punya saya, dia datang terburu-buru, lalu menanyai petugas bagian lain juga security, menanyakan dimana petugas gadai berada, meskipun sudah dijelaskan, dia tetap ngotot mencari petugas yang sepertinya sudah dikenalnya, dengan suara yang beisik dia complain karena petugas yang ada  cuma sendirian, seolah bank ini miliknya, dia terus ngocoblak engga henti-hentinya. *ngocoblak (sunda), berbicara terus menerus dengan nada bicara kurang sopan.
 
Saya dan nasabah yang lain mulai muak dengan sikapnya, daripada timbul hal yang tak diinginkan, saya kembali larut dengan buku, yang lain kasak-kususk, tak lama kemudian datanglah petugas tadi dengan tergopoh-gopoh.

“Pak, ini saya mau gadai, semunya saja, uangnya nanti dtransfer lewat rekening seperti biasa!” wanita iu langsung nyerobot,

“Maaf antri  dulu Bu!, yang lain juga belum selesai!” cegah petugas

“Ya, saya mah da udah biasa, semuanya aja, nanti surat-suratnya nyusul!” paksa ibu itu lagi, 

Wajah si petugas cemberut, nampak kesal dengan sikap si ibu tadi, lalu si ibu keluar dari ruangan.

“Maaf ya bu!, petugas jaga hanya saya sendirian, yang lain sedang tugas keluar dan yang lainnya sakit” petugas berusaha menangkan kami yang mulai gelisah.

Petugas itu kembali sibuk dnegan surat-surat penting yang sejak tadi ditangannya, lalu mengamankan perhiasan emas punya si Ibu yang menyerobot tadi.

Hadeuhh, di jaman moderen seperti ini, masih saja ada orang yang bersikap ‘kampungan’ gitu ya, main serobot dan mau menang sendiri.

Pengenya sih saya juga teriak, 

“Ngantri donk, Makkkk!!!!”

Untungnya saya tidak terbawa emosi J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar